Ustad Djoss Ceramah di Kebun, Direksi PTPN3 Harus Kritis

oleh -21 views

MEDAN | Umat Islam yang berada pada perkebunan PTPN3 di seluruh Sumatera Utara diminta waspada munculnya tim kampanye Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus (DJOSS) dalam kedok halal bil halal.

Hal ini diketahui dalam daftar nama penceramah yang akan mengisi halal bil halal itu terdapat nama-nama yang dikenal sebagai bagian tim kampanye Djoss bernama Muslimin Berjuang.

Dalam selebaran yang beredar di media sosial, Rabu (20/6/2018) terdapat 33 kebun atau pabrik kelapa sawit milik PTPN3 yang menjadi sasaran pelaksanaan halal bil halal yang berlangsung sejak 20 Juni hingga 23 Juni 2018.

Mulai dari Labuhanbatu Selatan, Tapsel, Labura, Labuhan Batu, Tebing Tinggi, Serdangbedagai, Asahan, Deliserdang dab Simalungun. Adapun kebun-kebun yang didatangi antara lain, Kebun Pulau Mandi, Kebun Aek Torop, Kebun Sisumut, Kebun Sei Daun, Kebun Hambalutu hingga Kebun Hapesong.

Sementara nama penceramah yang mengisi halal bil halal itu memang dikenal sebagai penceramah yang berhubungan erat dengan Djoss dan beberapa diketahui baru saja diberangkatkan umrah oleh DJOSS pada bulan puasa lalu. Mereka itu antara lain yakni H HM Thamrin Munthe, H Sangkot Saragih, Miftahul Khair, Samin Pane, Hermanto, Ilyas Halim, Sampurna Silalahi, dan Rudi Suntari.

Menanggapi ini, Koordinator Pokja Humas Sumut, Idrus Djunaidi, mengatakan sebagai badan usaha milik negara, PTPN3 harus bebas dari intervensi politik.

“Silakan halal bi halal dengan penceramah manapun. Asal jangan di perkebunan milik negara. Itu dilarang. Kita tak akan diam kalau Djoss berkampanye di sana karena dilarang berkampanye di tempat-tempat milik pemerintah,” kata Idrus.

Idrus meminta agar Direksi PTPN 3 jeli dan kritis terhadap perkembangan belakangan ini.

“Belakangan ini, yang kalah sudah mulai panik dan main hantam kromo. Kita harus jeli mana yang rasional mana yang anggar jago pake kekuasaan,” imbuh Idrus.

Idrus menambahkan keyakinannya bahwa ini ajang politik, dikarenakan tidak pernah PTPN3 menggelar roadshow halal bil halal seperti ini.

“Saya tahu itu, karena banyak saudara di sana. Selama ini, halal bil halal paling hanya di kantor direksi (kandir),” katanya.

Idrus mengatakan, Bawaslu harus menunjukkan netralitasnya dengan mengambil tindakan atas indikasi pelanggaran pemilu dalam kaitan PTPN3 ini. Diakuinya, siapa pun tidak berhak melarang seseorang menjadi penceramah.

“Silakan tapi jangan di tempat-tempat yang dilarang untuk berkampanye. Daftar penceramah ini erat kaitannya dengan Paslon Djoss,” tukas Idrus.rel