BI Sumut Catat Pasokan Terjaga Kawal Inflasi Rendah Sepanjang 2018

oleh -8 views

MEDAN | Prnghujung tahun 2018, tekanan inflasi Sumatera Utara terkendali di level 0,15% (mlm). Meskipun mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya (-0,51%, mm), secara historis, inflasi masih lebih rendah dibandingkan Desember selama 5 tahun yaitu1,09% (mtm).

Pjs Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Hilman Tisnawan mengatakan, inflasi yang stabil didorong oleh pasokan bahan pangan yang tenang, ditengah permintaan pada periode Natal dan Tahun Baru 2019.

Berdasarkan kelompoknya, tekanan Inflasi terutama bersumber pada kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan.

“Secara bulanan, tekanan Inflasi kelompok transportasi, komunikas dan jasa meningkat 0,77% (mtm). Peningkatan tekanan didorong oleh kenaikan biaya angkutan udara dengan peningkatan permintaan jelang Iibur hari Natal dan Tahun Baru,” katanya, Jumat (4/1/2019).

Dari sisi inflasi bahan pangan kembali ke level -0,04% (mlm), sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi -2,76% (mtm). Hal ini didorong oleh tingginya permintaan komoditas pangan seperti bawang merah, daging ayam ras, tomat buah, dan telur ayam ras.

“Namun demikian, tekanan inflasi masih relatif terkendali sejalan dengan pasokan yang terjaga lebih lanjut. Juga pasokan bumbu bumbuan juga melimpah ditengah tingginya aktivitas konsumsn pada periode akhir tahun ini, misalnya cabai merah dan cabai rawit,” ujarnya.

Dikatakannya, secara tahunan, inflasi Sumatera Utara 2018 tercatat 1,23% (yoy), dibawah inflasi nasional sebesar 3,13% (yoy), terendah sejak 1999. Inflasi yang rendah sepanjang tahun 2018 didommasi oleh faktor non fundamental, yaitu penurunan harga komoditas bergejolak seperti cabai merah, cabai rawit, dan kentang.

“Selain itu, sepanjang 2018 komoditas utama seperti beras karena pasokan yang cukup, mendorong rendahnya tekanan inflasi kelompok bahan makanan secara keseluruhan,” ujarnya.

Secara spasial, perkembangan harga yang terjaga pada periode Natal dan Tahun Baru juga dirasakan seluruh kota IHK di Sumatera Utara. Pada bulan Desember 2018, seluruh kota mengalami inflasi yang relatif rendah secara berturut-turut.

“Bank lndonesia meyakini inflasi Sumatera Utara tahun 2019 akan berada dikisaran 3,5 : 1% (yoy) dan resiko peningkatan tekanan Inflasi ke depan diperkirakan masih moderat, terutama terkait pola bahan pangan yang masih kuat,” pungkasnya.red