Subingat Dkk Ciptakan Energi Terbaru dari Motor Tenaga Magnet, Meski Tak Tamat SD

oleh -74 views

TAMIANG | Sebagai alternatif penggunaan energi fosil, warga Secanggang, Langkat menciptakan energi dari motor tenaga magnet yang diberi nama Motor Lempeng Magnetis.

Motor yang dirakit oleh Subingat, Mukhlis, Karjono dan Chandra Sitepu ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, yang sifatnya tenaga penggerak, seperti motor pompa air, mesin sampan, dan lainnya.

“Alat ini diciptakan untuk menggantikan bahan bakar yang mulai langka, sudah mahal. Diciptakan untuk mengatasi eneegi-energi pengganti bahan bakar, yang pastinya lebih hemat dan lebih efisien,” ujar Mukhlis, kemarin.

Ia menjelaskan, motor ini assembling dan teknologinya diciptakan oleh mereka. Namun material magnetnya diimpor dari China.

Dikerjakan selama tiga minggu, motor ini dirakit oleh empat orang. “Kami sudah bekerja sama dengan Pertamina Aceh dalam pengadaan sampan eko wisata. Riset motor ini sudah sekitar enam tahun, sejak 2013,” paparnya.

Ia menambahkan, kalau dibandingkan dengan penggunaan mesin Dong Feng, efisiensinya bisa sampai 60 sampai 70 persen.

“Selama ini motor ini sudah digunakan untuk mesin di tambak udang, pompa air, mesin penyemprot air untuk budidaya jamur,” ungkap Mukhlis.

Untuk ke depannya, mereka berharap mesin ini bisa diproduksi oleh pabrik. “Maka dari itu, kita berharap dilirik investor dan pemerintah untuk menjadikan temuan ini diproduksi secara massal,” katanya.

Subingat menambahkan, sampai sekarang motor semacam ini belum pernah diciptakan.

“Ini merupakan penemuan baru. Tapi yang mirip-mirip, seperti ini ada, tapi bukan lempeng, hanya magnet. Dan tingkat efisiensinya lebih tinggi punya kita ini,” ungkap pria yang tak lulus Sekolah Dasar (SD) ini.

Untuk membuktikan kemampuan motor ini, tim dari Pertamina EP dan para jurnalis dibawa mengelilingi sungai di Desa Pusung Kapal lokasi wisata Ujung Tamiang dengan menggunakan sampan bertenaga Motor Lempeng Magnetis.

Uji mesin ramah lingkungan ini diadakan di sela-sela acara Proper Emas 2019 yang diselenggarakan Pertamina EP dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Sementara itu, CSR Staff Pertamina EP Asset 1 Rantau Field, Arsy Rakhmanissazly mengapresiasi temuan ini.

“Bagus, karena ini penghematan dari sisi bahan bakar fosil dan pengurangan emisi ke udara. Jadi selaraslah dengan alam. Begitu juga dengan program-program yang kita lakukam di perusahaan, baik operasional dan non-operasional. Kita penginnya semua program selaras dengan alam,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, program elektromagnetik ini, jika kekuatannya bisa menyamai Dong Feng, ini sangat bagus untuk masyarakat nelayan. “Tujuannya untuk keperluan wisata,” tambahnya.

Acara ini turut dihadiri Ir Sinta Saptarina Soemiarno Msc selaku Direktur Penilaian Kerja Pengelolaan Bahan Beracun dan Limbah Berbahaya Non-racum Ditjen PSL B3, Agus Pambagio selaku pengamat kebijakan publik yang juga mantan Wakil Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Turut juga dihadiri Direktur Operasional dan Produksi Pertamina EP Chalid Said Salim, Asset 1 General Manager Rizal Risnul Wathan, Rantau Field Manager Totok Parafianto.KM-red