MEDAN-koranmonitor | Hingga saat ini Kota Medan masih di tetapkan ke dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Meskipun zona merah di Kota Medan juga telah mengalami penurunan.

Disamping itu, Kota Medan juga tidak ada lagi penambahan daerah yang menjadi zona merah baru. Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mengaku, tren pasien Covid-19 di Kota Medan telah mengalami penurunan.

Hal ini diungkap Wali Kota saat menghadiri Rapat Koordinasi dengan Kepala Daerah dan Forkopimda se Sumut di Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponeogoro No 30 Kecamatan Medan Polonia, Kamis (9/9/2021).

Rapat yang dipimpin Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga turut dihadiri Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, unsur Forkopimda se Sumut, para ketua komisi DPR RI, serta bupati dan wali kota se Sumut.

Terkait penyampaian data kasus aktif di Kota Medan, Bobby mengatakan, akan terus melakukan perbaikan seperti yang disampaikan Menko Perekonomian ada beberapa kasus aktif yang masih tinggi ini juga yang menjadi salah satu yang harus sering dilaporkan.

“Sedangkan terkait penanganan Covid-19, Pemko Medan juga terus melakukan testing dan tracing. Testing di Kota Medan ditargetkan akan dilakukan lebih banyak lagi. Begitupun dengan testing juga akan terus dipantau baik yang melakukan secara mandiri. Karena rata-rata testing yang dilakukan secara mandiri dilakukan oleh para pelaku perjalanan namun hasilnya tidak dilaporan ke kita. Maka dari itu, kami akan terus masifkan lagi terkait testing dan tracing,” kata Bobby.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, khusus Kota Medan semua sudah baik dan kasusnya juga mengalami penurunan, namun kumulatif jumlahnya masih tinggi.

Oleh karena itu, Airlangga meminta agar Kota Medan mengecek dan merapikan data kumulatif kasus yang ada. Karena masih ada kasus yang sudah lebih dari 21 hari, tentunya data tersebut harus di cleansing dengan dimasukkan ke dalam kategori sembuh atau meninggal.

Sebab hal itu yang membuat Sumut berada dalam posisi kedua secara nasional. Airlangga juga mengungkapkan bahwasannya Presiden RI Joko Widodo juga meminta, agar angka yang menggantung ini dapat segera di selesaikan.

Sehingga nanti penanganannya dapat lebih tajam dan baik serta vaksinasi, yang masih di bawah nasional juga harus ditingkatkan.

“Kita bisa saja menurunkan level Kota Medan ke bawah, tapi kalau level Kota Medan sudah turun ke bawah, kasus ini takutnya tidak selesai. Jadi ini kami naikkan hanya karena supaya kasus ini selesai. Jadi mohon data ini di cek secara keseluruhan dan diluruskan. Hal ini penting dilakukan bagi pemerintah pusat supaya kita tidak lengah dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Kalau sekarang ini kita merasa baik terus lengah, jangan sampai Sumut ini di bawah relatif nasional. Jadi kalau kita kasih kendor takutnya penyebarannya ini meningkat. Yang membuat semua kasus di Sumut turun karena diterapkannya PPKM di Sumut. Sebab vaksinasinya baru 23%,” jelasnya.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan, perkembangan dan penanganan Covid-19 di Sumut, diantaranya kasus aktif menurun dari 23,57% menjadi 19,51%, terjadinya penurunan kasus aktif positif kumulatif mingguan di Kota Medan dan Kota Pematangsiantar, tingkat kematian masih tinggi.

Dimana angka kematian 2,47%, rata-rata jumlah spesimen diperiksa perhari sebesar 10.874 spesimen. Tingkat keterisian rumah sakit cenderung menurun (BOR 29,61%) di bawah ambang maksimal WHO yakni 60%, target vakasinasi 11.419.559 orang telah direalisasikan untuk dosis I 2,6 juta orang (23%), dosis II 1,6 juta (14%) dan dosis III 24.715 (24,78%) serta status PPKM Level 4 sebanyak 3 kab/kota, level 3 sebanyak 17 kab/kota dan level 2 sebanyak 13 kab/kota.

“Pemerintah Provinsi Sumut saat ini fokus kepada penanganan kesehatan (program vaksinasi dan disiplin prokes), pembukaan sektor produktif dan aman (pertanian, perkebunan, dan industri pengolahan), percepatan realisasi anggaran pada triwulan III dan IV serta digitalisasi UMKM (mendorong pemasaran UMKM melalui e-commerce),” ungkapnya.

Rapat Koordinasi ini diisi dengan pemaparan dari Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, serta dilanjutkan dengan dialog yang dipandu oleh Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Arsyad Lubis. Dalam kesempatan tersebut Menko Perekonomian juga menyerahkan bantuan kepada Pemprov Sumut berupa bantuan obat-obatan dan vitamin.KM-red