Kapolda Sumut: Satu Dokter Ditetapkan Tersangka Dugaan Suntik Vaksin Kosong

oleh
Kapolda Sumut: Kita sudah Tangkap Pelaku Pembunuhan Wartawan di Simalungun
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak memberikan keterangan kepada wartawan di Mako Brimob Pematangsiantar terkait pembunuhan wartawan

MEDAN-koranmonitor | Polda Sumut menetapkan dokter berinisial G sebagai tersangka, yang diduga memberikan suntikan vaksin kosong kepada siswa SD saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kecamatan Medan Labuhan.

“Sudah meningkatkan perkara ini ke tingkat penyidikan dan sudah menetapkan tersangka satu orang, yaitu Dokter G,” terang Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Sabtu (29/1/2022).

Panca menyebutkan, dari hasil pemeriksaan laboratorium kepada siswa itu tidak ditemukan adanya vaksin. Penyidik masih mendalami untuk mengungkap unsur kesengajaan atau kelalaian.

“Perkembangan terakhir, penyidik sudah melakukan pengembangan kepada saksi-saksi termasuk melakukan pemeriksaan secara laboratorium terhadap anak yang viral itu terkait kandungan imunnya. Ternyata, hasilnya dugaan kita memang tidak ditemukan vaksin itu di tubuh si anak,” sebutnya.

Panca menambahkan, Polda Sumut juga mendalami penyebab banyaknya sisa vaksin dari acara vaksinasi itu. Menurutnya proses penanganan kasus ini bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

“Kita melihat apakah ini ada unsur kesengajaan atau kelalaian. Ini berkaitan dengan sebuah profesi yang harusnya paham dengan jarum suntik. Ini yang sedang kita dalami bersama teman-teman IDI,” pungkasnya.

Sebelumnya Tim Kuasa Hukum dokter yang diduga melakukan vaksin kosong ke siswa SD, Rabu (26/1/2022), melalui rilis yang beredar, membantah tudingan tersebut.

OK Dede Kurniawan Kuasa Hukum dari Dr TGA dan DSS mengatakan, apa yang dilakukan kliennya sudah sesuai dengan SOP.

“Kita dari Kuasa Hukum menyatakan bahwa kegiatan vaksinasi pada tanggal 17 Januari 2022 yang dilakukan di sekolah swasta di daerah Martubung yang dilakukan pihak Polres Pelabuhan Belawan bekerjasama dengan PDUI, setelah kami lakukan observasi terhadap saudara TGA dan DSS, klien kami tersebut sudah melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan SOP,” ujar OK Dede Kurniawan.

Terkait dengan video yang menyebut soal vaksin kosong yang disuntikkan, mereka menyebut itu tidak benar. Karena jarum suntik itu sebenarnya telah berisi vaksin.

“Klien kami bantah secara tegas soal video yang viral tersebut. Karena dosis 0,5 ml itu sedikit sekali. Jadi terlihat seperti tidak ada. Jadi spit itu sudah diisi vaksin,” jelasnya.KM-fad