koranmonitor – MEDAN | Pasca kebangkrutan silicon valley bank (SVB) di AS, US Dolar index mengalami penurunan yang cukup tajam. Dari level 105 anjlok hingga ke level 103.75 saat ini.
Penurunan US Dolar Index ini menguntungkan mata uang rupiah yang bergerak menguat dikisaran 15.370 per US Dolar. Dan kabar buruk dari AS tersebut justru telah melambungkan harga emas, hingga menyentuh $1.904 per ons troy nya. Dan emas dalam rupiah saat ini ditransaksikan di kisaran level RP936 ribu per gramnya.
Walaupun saat ini harga emas mengalami koreksi teknikal dan diperdagangkan dikisaran level $1.889 per ons. Bertolak belakang dengan The FED yang masih memberikan arahan, untuk tetap menaikkan bunga acuan sekalipun terjadi kebangkrutan pada SVB.
“Sejauh ini banyak yang mengkaitkan bahwa kebangkrutan tersebut akan membuat AS mempertimbangkan ulang untuk menaikkan bunga acuan,” sebut pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benyamin kepada koranmonitor.com, Rabu (15/3/2023).
Dikatakannya, bahkan tidak sedikit yang berpendapat bahwa The FED akan menurunkan bunga acuannya di tahun ini. Spekulasi tersebut turut mendorong penguatan kinerja harga emas, yang naik tajam di pekan ini. Walaupun pada dasarnya belum bisa dipastikan sikap The FED nantinya, tetapi harga emas benar benar dalam posisi diatas angin terhadap US Dolar.
“Kebangkrutan Bank di AS menjadi pemantik bahwa emas dalam posisi apapun tetap diuntungkan nantinya. Memang akan ada gelombang naik turun harga. Tetapi dengan kebangkrutan ini emas secara fundamental akan memiliki daya tarik yang lebih baik dibandingkan dengan US Dolar. Sehingga harganya bisa naik lagi dalam jangka waktu panjang,” jelasnya.
Jadi kalaupun nantinya The FED menaikkan bunga acuan, The FED akan berhenti pada suatu titik, dan titik tersebut akan membuat emas kian diminati. Dan titik tertinggi bunga acuan The FED akan cepat terjadi seiring dengan kebangkrutan SVB, serta mempertimbangkan efek dominonya.
Karena setelah kenaikan pada titik tertinggi, selanjutnya The FED atau Bank Sentral AS akan menurunkan bunga acuannya. Sementara itu kalaupun nantinya The FED tidak seagresif sebelumnya menaikkan bunga acuan. Maka hal tersebut kian mengukuhkan emas sebagai save haven, yang layak dikoleksi dalam jangka panjang, dan bisa diakumulasi sejak dini.KM-red