koranmonitor – BINJAI | Lembaga Swadaya Masyarakat Pemuda LIRA Kota Binjai, mengecam pelaksanaan kegiatan yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Binjai.
Pasalnya, kegiatan yang bertemakan “Dialog Interaktif Pemberdayaan Ormas dan LSM dalam Rangka Penanganan Masalah Sosial Kemasyarakatan” ini mengabaikan sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) yang sudah terintegrasi di kota tersebut.
Ketua Pemuda LIRA Kota Binjai, Rapiq Melayu, SE, menyebut kegiatan tersebut tidak sesuai dengan tema yang diusung. Menurutnya, dialog yang seharusnya melibatkan berbagai OKP, Ormas, dan LSM justru hanya menghadirkan sebagian kecil peserta.
“Dilihat dari daftar yang hadir, hanya sekitar 45 orang yang datang. Tidak tampak atribut OKP besar seperti Pemuda Pancasila, PKN, FKPPI, termasuk kami dari Pemuda LIRA,” kata Rapiq, Senin (15/9/2025).
Ia menduga kegiatan tersebut hanya akal-akalan untuk menghabiskan anggaran, di tengah kondisi keuangan Kota Binjai yang sedang mengalami defisit serta Perubahan APBD (P-APBD) yang belum mendapat izin DPRD.
“Seolah-olah kegiatan ini hanya melibatkan Ormas atau LSM tertentu yang bisa dikoordinasikan. Kami sangat kecewa karena Kesbangpol justru kecuali OKP dan LSM yang sudah berkiprah puluhan tahun di Binjai,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rapiq memahami transparansi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia bahkan membuka kemungkinan melibatkan aparat penegak hukum bila ditemukan indikasi pelanggaran.
“Kami akan membentuk tim untuk menggali persoalan ini. Jika nanti ada pelanggaran, kami siap melaporkannya ke aparat penegak hukum (APH),” ujarnya.
Di akhir wawancara, Rapiq menuturkan telah menyambangi Kesbangpol Binjai untuk menganalisis alasan Pemuda LIRA tidak mendapatkan undangan dalam kegiatan tersebut. KM-Nasti/R