Gubernur Sumut Dorong Kolaborasi Antar Daerah Bangun Konektivitas Ekonomi Berbasis Data

oleh
Gubernur Sumut Dorong Kolaborasi Antar Daerah Bangun Konektivitas Ekonomi Berbasis Data
Gubernur Sumut Bobby Nasution pada acara launching aplikasi PASADA" Portal Anjungan Satu Data Provinsi Sumatera Utara. (Foto. Diskominfo Sumut)

koranmonitor – MEDAN | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution mengajak seluruh kepala daerah se-Sumatera untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun konektivitas ekonomi berbasis data.

Menurutnya, kebijakan pembangunan harus disusun berdasarkan data yang akurat agar tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumut Bobby saat membuka Konsultasi Regional (Konreg) PDRB ISE 2025 se-Sumatera, yang digelar di Hotel Santika Medan, Jumat (17/10/2025).

Kegiatan bertema “Integrasi Statistik Sosial Ekonomi untuk Perencanaan Pembangunan yang Responsif dan Tepat Sasaran” tersebut dihadiri Wakil Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Sonny Harry Budiutomo Harmadi, serta sejumlah pimpinan daerah dan instansi terkait.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sumut bersama Wakil Kepala BPS RI juga meluncurkan Portal Anjungan Satu Data (PASADA) sebuah platform digital, untuk memperkuat tata kelola data pembangunan di Sumatera Utara.

“PASADA diharapkan dapat memenuhi kebutuhan data pengguna dan menghindari tumpang tindih data sektoral. Pemprov Sumut siap menjadi penggerak konektivitas ekonomi di Sumatera, karena keterhubungan antarprovinsi sangat diperlukan,” ujar Bobby Nasution.

Ia menambahkan, selain ketersediaan data yang valid, konektivitas jalur distribusi dan logistik juga berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. Pulau Sumatera, katanya, memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah seperti kelapa sawit, tambang, dan mineral. Dengan konektivitas yang baik, Bobby optimistis kontribusi PDRB Sumatera terhadap nasional yang kini mencapai 22% akan terus meningkat.

Sementara itu, Wakil Kepala BPS RI Sonny Harry Budiutomo Harmadi menegaskan bahwa kebijakan publik yang efektif harus berlandaskan data yang valid dan terpercaya.
“Pembangunan tanpa data ibarat berlayar tanpa kompas. Arahnya tidak jelas, biayanya membengkak, dan hasilnya tidak optimal. Data berkualitas menjadi pondasi agar setiap rupiah yang dibelanjakan negara memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Sonny juga mengungkapkan, kinerja ekonomi Pulau Sumatera terus menunjukkan tren positif. Pada triwulan II tahun 2025, ekonomi Sumatera tumbuh 4,96%, naik dibandingkan tahun 2024 yang sebesar 4,48%. Sumatera berkontribusi 22% terhadap PDRB nasional, dengan Sumatera Utara sebagai motor utama penggerak ekonomi yang menyumbang 23,5% terhadap total PDRB wilayah.

Secara year-on-year, Kepulauan Riau mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera sebesar 7,14%. Sektor pertanian dan industri pengolahan masih menjadi tulang punggung utama, sementara Sumatera juga dikenal sebagai sentra produksi kelapa sawit nasional.

Selain itu, sektor pariwisata turut mencatat perkembangan signifikan, dengan 148 juta wisatawan nusantara berkunjung ke Pulau Sumatera sepanjang tahun 2024, termasuk ke berbagai destinasi unggulan di Sumatera Utara.

Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang penyediaan, pemanfaatan, dan pengembangan data serta informasi statistik untuk mendukung pembangunan daerah di Provinsi Sumatera Utara.

Acara turut dihadiri para gubernur se-Sumatera, kepala daerah se-Sumut, pimpinan BPS se-Sumatera, serta perwakilan dari Bappelitbang, Dinas Kominfo, dan berbagai OPD di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. KM-fah/R