koranmonitor – MEDAN | IHSG sempat dibuka menguat di level 8.570, namun sejauh ini berbalik melemah dikisaran 8.530. Secara teknikal IHSG mencoba mendekati level psikologis 8.500.
Tekanan jual pada iHSG di sesi perdagangan hari ini lebih dikarenakan sentimen teknikal, setelah IHSG menyentuh level tertinggi sebelumnya.
“Pelemahan IHSG sejauh ini juga berbeda dengan mayoritas bursa saham di Asia yang ditransaksikan di zona hijau,” kata Pengamat Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin melalui keterangannya kepada media, Selasa (25/11/2025).
Dikatakannya, pada hari ini tidak ada agenda ekonomi besar, sehingga pasar keuangan diproyeksikan akan bergerak sideways dengan lebih banyak mengandalkan sentimen teknikal.
“Pelaku pasar juga akan lebih banyak mengambil posisi wait and see jelang rilis data penting AS pada hari ini. Data tersebut nantinya akan merubah persepsi pasar terhadap kemungkinan kebijakan bunga acuan yang akan diambil oleh Bank Sentral AS,” ujarnya.
Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini justru bergerak menguat ke level Rp16.650 per US Dolar. Rupiah alami penguatan seiring dengan melemahnya kinerja USD Index yang mendekati level 100, serta imbal hasil US Treasury 10 tahun yang turun mendekati level 4%.
“Kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini akan menahan laju pelemahan IHSG,,” sebutnya.
Mata uang rupiah akan menjadi katalis positif bagi IHSG. Disisi lain kinerja harga emas dunia ditransaksikan menguat ke level $4.145 per ons troy, atau sekitar 2.23 juta per gram.
“Spekulasi mengenai pemangkasan bunga acuan Bank Sentral AS kembali mencuat, setelah salah satu pejabat The Fed mendukung pemangkasan bunga acuan pada bulan desember mendatang,” tutupnya. KMC/R






