koranmonitor – MEDAN | Banjir melanda Kota Medan sejak 27 hingga 29 November 2025. Pemerintah Kota (Pemko) Medan mencatat ada 7 orang meninggal dunia dan 85.591 jiwa terkena dampak.
“Kalau untuk korban jiwa sampai saat ini kami data, laporan rekan-rekan sekitar 7 orang korban jiwa. Kebanyakan lansia,” sebut Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas kepada wartawan di Gedung PPK Kota Medan, Senin sore, 1 Desember 2025.
Selain korban jiwa, Rico mengungkapkan banjir menyebabkan kerusakan fasilitas umum di Kota Medan, seperti jembatan rusak di Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli. Lalu, Puskesmas, sekolah banyak komputer terendam air.
“Lalu ada jalan rusak juga, yang tergerus jalannya. Itu satu ada di Amplas, daerah bibir sungai juga dan juga kelurahan hamdan. Itu ada yang pecah karena tergerus air,” jelas Rico Waas.
Rico Waas memastikan kondisi banjir di Kota Medan di seluruh Kota Medan sudah berangsur surut.”Saat ini masih ada genangan itu mungkin antara semata kaki maupun hingga betis. Hanya beberapa tidak banyak,” ungkap Wali Kota Medan.
Berdasarkan data diperoleh, bahwa dari 7 orang meninggal dunia dalam bencana banjir ini, tiga orang meninggal karena keracunan asap genset. Seorang lagi, hanyut saat berenang di Sungai saat terjadi banjir.
“Tiga orang meninggal dunia itu, karena asap genset di Marelan. Seorang hanyut di Sungai Deli saat banjir. Sisanya, karena kondisi sudah tua atau lansia,” ucap seorang pejabat di Pemko Medan. KM-fah/R






