Berita

Bos Pasukan Bayaran Rusia Curhat Kesulitan Rebut Kota Bakhmut

koranmonitor – RUSIA | Bos tentara bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, curhat betapa sulitnya merebut Kota Bakhmut.

Dalam pesan suara yang diunggah via Telegram pada Minggu (12/3/2023), Prigozhin mengatakan pasukan Ukraina tak henti-hentinya menyerang “setiap meter”.

Situasi itu pun membuat pejuang Wagner kewalahan untuk maju.

“Situasi di Bakhmut sangat sulit. Musuh (pasukan Ukraina) berjuang untuk setiap meter,” kata Prigozhin, seperti dikutip CNN.

Ia kemudian melanjutkan, “Semakin dekat kami ke pusat kota, semakin sulit pertempurannya. Karena makin banyak artileri dan tank yang diarahkan kepada kami.”

Selama beberapa bulan terakhir, Bakhmut memang menjadi medan tempur paling panas dan berdarah di Ukraina. Pasukan Ukraina terus melawan menghadapi prajurit Rusia yang perlahan merangsek maju.

Dalam pertempuran sengit itu, garda depan Kremlin dikendalikan oleh Wagner Group. Mereka membuka jalan bagi prajurit reguler untuk maju menyerang Ukraina.

Pada Rabu (8/3), Wagner mengklaim berhasil mengendalikan wilayah timur Kota Bakhmut sepenuhnya.

Kemudian pada Sabtu (11/3), kelompok itu juga mengklaim telah berada dekat dengan pusat kota.

Meski begitu, klaim tersebut belum bisa diverifikasi.

Sementara itu, lembaga think tank Institute for the Study of War membantah klaim kemajuan pasukan Rusia di Bakhmut.

Dalam laporan yang diterbitkan pada Sabtu (11/3) malam, lembaga itu menyebut tak ada bukti bahwa pasukan Rusia membuat kemajuan meski Wagner melancarkan serangan darat tak berkesudahan.

“Pasukan Rusia tidak membuat kemajuan yang dikonfirmasi di Bakhmut pada 11 Maret,” bunyi laporan lembaga itu.

“Sumber-sumber Ukraina dan Rusia terus melaporkan pertempuran hebat di kota itu, namun pejuang Wagner Group kemungkinan makin terjepit di daerah perkotaan, seperti kompleks industri AZOM. Karenanya, sulit untuk membuat kemajuan yang signifikan.”

Pertempuran di Bakhmut sendiri memang menjadi titik nyala dalam invasi yang sudah melebihi satu tahun ini. Sebab kota itu dianggap strategis oleh Rusia.

Menurut pemerintah Moskow, dengan menguasai Bakhmut, Rusia bakal lebih mudah merebut seluruh kawasan industri di Donbas dan perbatasannya.

Kendati demikian, para pengamat Barat menilai kemenangan Rusia di Bakhmut bukan merupakan perolehan signifikan.

Para ahli perang bahkan menganggap kemenangan di Bakhmut bagi Rusia hanya simbol belaka lantaran kota itu tidak terlalu strategis membantu taktik perang Moskow.KMC

admin

Recent Posts

Geledah Rumah Kadis PUPR Sumut, KPK Temukan Uang Rp2,8 Miliar dan Senpi beserta Amunisi

koranmonitor - JAKARTA | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan uang Rp2,8 miliar, senjata api (senpi)…

56 tahun ago

Menteri PUPR: Bobby Nasution Buat Kebijakan Pro Rakyat dan Pertama di Indonesia

koranmonitor - JAKARTA | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mengambil terobosan baru, dengan menghapuskan biaya…

56 tahun ago

Wagub Sumut Tekankan Loyalitas dan Pelayanan Maksimal dalam Optimalisasi Pajak Kendaraan

koranmonitor - MEDAN | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Surya mengingatkan seluruh jajaran Badan Pendapatan…

56 tahun ago

KPK Geledah Rumah Mewah Kadis PUPR Sumut Topan Ginting di Komplek Royal Sumatera

koranmonitor -  MEDAN | Rumah mewah milik mantan Kepala Dinas (Kadis) PUPR Sumut, Topan Obaja…

56 tahun ago

Kebakaran Hebat di Kawasan Hutan Menara Pandang Tele, Samosir

koranmonitor - SAMOSIR | Kebakaran hebat melanda kawasan hutan di sekitar Menara Pandang Tele, Desa…

56 tahun ago

Insiden Tragis di Nias Barat: Perempuan Ditemukan Tewas dengan Luka Tikaman, Suami Kritis

koranmonitor - MEDAN | Insiden tragis terjadi di Desa Hilifadolo, Kecamatan Moro’o, Kabupaten Nias Barat,…

56 tahun ago