Eks Anggota DPRD Singgung Dana Fiskal Kota Binjai Diduga Dipakai Untuk Kepentingan Pejabat

KORANMONITOR.COM, BINJAI Dana Insentif Fiskal (DIF) Kota Binjai tahun anggaran 2024 menuai keganjilan dan terus mendapat sorotan.

Sebab, dalam penyaluran anggaran bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini disinyalir kuat menjadi ajang korupsi (kepentingan pribadi) oknum petinggi di Kota Rambutan.

Hal ini juga sempat disinggung mantan (eks) Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Binjai.

Pria yang menjabat dua periode sebagai wakil rakyat ini mempertanyakan penyaluran DIF di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) mencapai 14 Milliar.

Padahal, sesuai dengan nomor rekening 289/ 1.03.05.2.01.0041 hingga 268/ 1.03.02.2.01.01090. Harusnya dinas PUTR hanya mendapatkan kucuran DIF sekitar Rp 1 Milliar saja.

“Harusnya ini kembali di konfrontir ke Plt Kadis PUTR. Bagaimana bisa dia mengatakan kalau anggaran sampai belasan Milliar. Kalau gak salah, kan cuma dapat sekitar 1 Milliaran saja. Kemana sisa sekitar 10 Milliar lagi digunakan,” tanya dia, Senin (7/4/2025) siang.

Sebab, jelas dia, sejak dirinya menjabat dari tahun 2019 sampai 2024. Tidak ada pernah DPRD membahas peralihan anggaran DIF.

Tentu hal ini menjadi pertanyaan besar.

Dari mana anggaran yang diperuntukan sesuai juknis bisa dialihkan.

“Gak ada kami bahas peralihan. Sesuai mekanismenya, harusnya jika peralihan anggaran meski mendapat persetujuan dari perwakilan rakyat dan dibahas dalam rapat,” terang dia curiga.

Dengan kata lain, papar dia, secara tidak langsung jika anggaran pengentasan kemiskinan ini dialihkan.

Tentu ini menyalahi aturan atau Juknis yang telah ditentukan dari Pemerintah Pusat.

“Inikah anggaran keluar tahun 2024, bisa jadikan ada dugaan DIF sengaja dialihkan dan menjadi ajang kepentingan oknum petinggi. Pada saat itukan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada),” tegas dia, seolah menyinggung seseorang dan memahami aliran dana DIF.

KM-*