Eks Presiden Bolivia Coba Bunuh Diri di Penjara

oleh -17 views
Eks Presiden Bolivia Coba Bunuh Diri di Penjara
Mantan Presiden Bolivia Jeanine Anez

JAKARTA-koranmonitor | Pihak Penjara Bolivia mengungkapkan kondisi saat ini eks Presiden Bolivia, Jeanine Anez yang mencoba melakukan bunuh diri di dalam sel tahanannya.

Jeanine Anez, dilaporkan berusaha mengakhiri hidupnya di penjara pada Sabtu (21/8/2021).

“(Dia) berusaha untuk mengakhiri hidupnya sendiri, syukurlah, dia gagal,” ujar salah satu pengacara Anez, Jorge Valda, dikutip AFP, Minggu (22/8/2021).

Menteri dalam Negeri Eduardo del Castillo mengatakan Anez hanya mengalami goresan di lengannya sebagai upaya yang disebut melukai diri.

Sementara itu, pihak oposisi menyesalkan perlakuan pemerintah terhadap Anez dan menyerukan pembebasan terhadapnya.

Mantan presiden Bolivia era 2003-2005, Carlos Mesa mengatakan penjelasan oleh pemerintah tak serius mengenai cedera yang dialami Anez. Ia juga menuntut agar diakhiri “pemenjaraan politik” terhadapnya.

Pihak keluarga Anez sudah berulang kali meminta pemerintah memindahkan perempuan berusia 54 tahun itu ke rumah sakit untuk perawatan hipertensi dan lainnya.

Namun permintaan itu ditolak, sejalan dengan penolakan permintaan pengacaranya yang meminta Anez menjadi tahanan rumah.

Kini kondisi Anez dilaporkan stabil usai insiden itu.

“Kami bisa mengatakan, tanpa ragu bahwa kesehatannya (Anez) stabil,” ujar Direktur Tahanan Bolivia, Juan Carlos Limpias, Minggu (22/8/2021).

“Saat ini dia bersama keluarganya di lembaga pemasyarakatan. Keluarga akan menjadi faktor penting untuk membantu memperbaiki keadaan pikirannya,” tambahnya.

Putri Anez, Carolina Ribera mengungkapkan ibunya melakukan percobaan bunuh diri lantaran mengalami gangguan mental, depresi akut.

Anez memimpin Bolivia pda November 2019 setelah Morales mengundurkan diri dan kabur dari negara itu.

Perginya Morales dari Bolivia dipicu oleh protes beberapa minggu yang menyuarakan pemilihan, yang dianggap kontroversial dan inkonstitusional, di keempat kali masa jabatannya.

Usai peristiwa itu, Anez dilantik sebagai presiden sementara, namun lawan politiknya mengecam hal tersebut sebagai kudeta.

Di bawah pemerintahan Anez, Bolivia menggelar pemilihan umum yang damai dan transparan pada Oktober 2020. Di mana anak didik dari sayap kiri Morales, Luis Arce, meraih kemenangan telak.

Dia kemudian bersumpah untuk mengejar orang-orang yang dituduh melakukan kudeta.

Anez kemudian ditangkap pada bulan Maret atas tuduhan memimpin kudeta. Ia juga menghadapi tuduhan terorisme, hasutan, dan konspirasi.

Tuduhan spesifik terhadap Anez berkaitan dengan tewasnya 22 orang pada November 2019.

Jaksa Agung Juan Lanchipa mengatakan telah menyerahkan dokumen mengenai insiden itu.

“Sementara diklasifikasikan sebagai genosida, cedera serius dan ringan dan cedera diikuti kematian.”

Oposisi Bolivia mengecam kurangnya pemisahan kekuasaan di negara itu, dan mengatakan pengadilan, badan pemilihan dan kantor kejaksaan semuanya setia kepada Presiden Arce yang berhaluan kiri.

Penahanan Anez itu juga telah menimbulkan berbagai kecaman internasional.KM-red/cnn