
KORANMONITOR.COM, JAKARTA– Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Musa Rajekshah mengapresiasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam upaya menargetkan seluruh wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia teraliri listrik.
Untuk di Sumut, masih ada beberapa daerah seperti di Pulau Nias, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Dairi dan wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) yang belum teraliri listrik.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut tahun 2024, listrik dari PLN sudah menjangkau 99,23 persen rumah tangga di Sumut.
Sementara itu, PLN Unit Induk Distribusi Sumut menyebut, 45 desa di Sumatera Utara masih belum teraliri listrik.
Musa Rajekshah berharap dengan adanya program dari Kementerian ESDM, dalam beberapa tahun ke depannya, tidak adalagi daerah di Sumut yang belum teraliri listrik.
“Sangat mengapresiasi program dari Kementerian ESDM yang dimotori oleh Pak Menteri Bahlil Lahadalia untuk pembangunan dan menyuplai kebutuhan listrik kepada masyarakat yang berada di daerah terpencil yang belum teraliri listrik,” kata pria yang karib disapa Ijeck ini.
Ijeck mengatakan, untuk di Sumut daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sampai dengan saat ini belum teraliri listrik.
Kondisi ini disebabkan karena akses jalan menuju ke lokasi perkampungan tersebut belum terjangkau.
“Kita akui, beberapa daerah di Sumut itu masih ada kendala jalan untuk menuju ke sebuah perkampungan belum layak. Bahkan harus melintasi perbukitan dan menyeberangi sungai hingga lautan seperti di Kepulauan Nias,” katanya.
Akan tetapi, sesuai dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto, Ijeck yakin ke depannya seluruh daerah dapat teraliri listrik.
“Program ini juga merupakan arahan dari Bapak Presiden Prabowo, agar masyarakat yang berada di daerah terpencil dapat teraliri listrik,” jelasnya.
Menurut Ijeck, listrik saat ini bukan hanya dipakai sekedar untuk menerangi kegelapan, melainkan sebuah kebutuhan hidup.
“Sekarang ini listrik sangat penting dan menjadi kebutuhan bagi seluruhnya, mulai dari menghidupkan elektronik, penerangan hingga tranportasi juga menggunakan listrik,” ucapnya.
Dirinya yakin, komitmen Presiden Prabowo Subianto ke depannya dapat dirasakan dengan baik oleh masyarakat.
“Kita yakin, Presiden Prabowo punya pandangan sangat luar biasa untuk Indonesia ke depannya. Tidak hanya soal listrik, program-program Pak Prabowo seperti ketahanan pangan dan infrastruktur mulai dirasakan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Duduk di Komisi V DPR RI, Ijeck memastikan akan terus mengawasi pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara.
“Saya akan terus melakukan pengawasan terhadap program-program yang dilaksanakan pemerintah untuk kepentingan masyarakat di Sumatera Utara,” ucapnya.
Diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan seluruh desa yang belum teraliri listrik akan mendapatkan akses energi dalam lima tahun ke depan. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan menjadi solusi utama dalam mewujudkan target tersebut di wilayah pedesaan, pegunungan, dan pulau-pulau terpencil sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Tadi Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa dalam waktu 4-5 tahun, Insyaallah desa-desa yang tidak ada listrik akan kita pasang listriknya lewat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), kerjasama nanti swasta, PLN, sama negara (pemerintah),” ujar Bahlil dalam acara Peresmian Pengoperasian dan Pembangunan Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi serta Peningkatan Produksi Minyak 30 Ribu Barel Blok Cepu, Kamis (26/6/2025) di Bondowoso, Jawa Timur.
Menurut Bahlil, saat ini masih terdapat sekitar 5.600 desa yang belum menikmati akses listrik. Ia menekankan bahwa negara harus hadir dalam memenuhi hak dasar warganya, termasuk hak atas energi. Upaya ini juga merupakan wujud nyata pemerataan pembangunan dan keadilan sosial dari Aceh hingga Papua.
KM