Berita

Isu Adu Domba Bermunculan Jelang Musda Golkar Sumut, Subur: Barisan Sakit Hati Harus Bersabar

koranmonitor – MEDAN | Suasana perpolitikan di Provinsi Sumatera Utara menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar, kian memanas.

Setelah muncul dua pasangan calon Ketua Golkar, yakni Musa Rajekshah atau Ijeck dan Hendri Yanto Sitorus.

Dalam hal ini, Ijeck didukung oleh 32 Kabupaten dan Kota se-Sumatera Utara. Sedangkan Hendri Yanto Sitorus hanya didukung 1 kabupaten, yakni DPD Golkar Labuhanbatu Utara.

Menjelang pelaksanaan Musda, isu-isu mengadu domba hingga menjatuhkan calon nama tak terlewatkan.

Seperti yang di lontarkan oleh wakil Ketua Korbid Kepartaian DPD Golkar Sumut Zulchairi Pahlawan. Di mana, dalam hal ini Zulchairi Pahlawan berasumsi, Ijeck dapat datang dari posisinya, karena ada keputusan DPP.

Tak hanya itu, Zulchairi Pahlawan juga menyebut sosok Ketua Golkar diduga harus tunduk kepada Gubernur.

Kemudian, Zulchairi Pahlawan berkhayal bahwa DPP sudah memberikan restu kepada Hendri Yanto Sitorus. Padahal, Zulchairi Pahlawan sendiri tak pernah bermimpi dengan DPP Golkar.

Merespon hal ini, Staf DPD Golkar Sumut Subur angkat bicara menyoal tudingan yang disampaikan oleh Zulchairi Pahlawan.

Subur menganggap hal ini biasa terjadi, karena pasti ada barisan sakit hati dalam perpolitikan.

“Biasa ini terjadi nama juga politik, pasti ada yang sakit hati, karena manusia itu tak lepas dari keserakahan. Pasti ada saja yang mencoba untuk mencari mencari nama,” kata Subur.

Menurut Mahasiswa FISIP UISU ini, Musa Rajekshah selama ini adalah pemimpin yang baru dirinya melihat memiliki jiwa kedermawanan.

Tidak hanya itu, Ijeck sosok politikus yang piawai dalam menjalankan roda perpolitikan.

“Siapa sekarang ini yang tak kenal dengan Ketua Ijeck. Bahkan orang luar di Sumut ini sangat kenal dan mau mendekatkan diri kepada Ketua Ijeck. Bicara politik dan kedermawanan jangan diragukan lagi, tanya saja sama masyarakat di Sumatera Utara ini, bagaimana ketua Ijeck,” ungkapnya.

Baginya, Zulchairi Pahlawan adalah salah satu barisan orang yang sakit hati, karena tak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.

Apalagi, Zulchairi Pahlawan saja kalah dalam pemilu legislatif (Pileg) 2024 lalu, yang bertarung di DPRD Kota Medan.

“Sudah kalah, ini mau berkomentar miring pula tetang Ketua Ijeck, kan sudah luar biasa,” ungkapnya.

Meski Subur tak punya kekuatan di Golkar, tapi ia bangga atas kehadiran Ijeck memimpin DPD Provinsi Sumatera Utara.

“Saya bangga dengan pak Ijeck. Beliau adalah sosok orang yang tak mungkin saya lupakan dalam kehidupan ini. Pak Ijeck harus melanjutkan kepemimpinannya di Golkar Sumut,” jelasnya.

Bagi barisan para sakit hati, Subur meminta untuk banyak bersabar dan mengingat bantuan apa yang telah dilakukan oleh Ijeck terhadapnya.

Menurutnya, jangan karena mendapatkan keuntungan sesaat, merindukan orang yang pernah mengisi hidupnya. KMC 

Fahmi -

Recent Posts

Gadis Disabilitas di Simalungun Diperkosa di Ladang, Setelah Puas Diberi Rp5.000

koranmonitor - PAKPAK BHARAT | Satuan Reskrim Polsek Pakpak Bharat menciduk terduga pelaku pemerkosaan terhadap…

56 tahun ago

Kuasa Hukum Laporkan Bukti Kejanggalan Penangkapan Rahmadi ke Itwasda dan Ditreskrimum Polda Sumut

koranmonitor - MEDAN | Tim kuasa hukum dari Rahmadi yang menjadi tersangka kasus narkotika, menyerahkan…

56 tahun ago

OJK Tegaskan Aktivitas Keuangan Ilegal Diancam Penjara 10 Tahun

koranmonitor - JAKARTA | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan aktivitas keuangan ilegal yang kian meresahkan…

56 tahun ago

Kawasan Kolam Retensi Martubung Aset Pemko Medan, Rico Waas: Harus Dijaga dan Dirawat Dengan Baik

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas meninjau kolam Retensi Martubung,…

56 tahun ago

Polres Labusel Tes Urine Anggota, Ini Hasilnya

koranmonitor - LABUSEL | Seksi Profesi dan Pengamanan (Si Propam) Polres Labuhan Batu Selatan (Labusel),…

56 tahun ago

Jokowi Tegaskan Tak Tuduh SBY soal ‘Orang Besar’ Backup Isu Ijazah Palsu

koranmonitor - SOLO | Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tak pernah menyebut warna…

56 tahun ago