koranmonitor – BINJAI – Kepala Lingkungan II, Jalan Melinjau, Kelurahan Jati Karya, Kota Binjai Nurulazimi membantah adanya kelalaian atas pengerjaan penggalian pipa yang dilakukan pemborong.
Di mana, adanya sekelompok warga menyebut pemborong tidak peduli dan tak melakukan perbaikan jalan atas penggalian yang dilakukan.
Nurulazimi mengatakan, bahwa pihak kontraktor sudah melakukan perbaikan jalan atas penggalian pipa yang dilakukan pada jalan tersebut.
“Pemadatan jalan atas lubang yang dikorek sudah dilaksanakan oleh pihak pemborong. Pemadatan jalan ini juga diminta oleh warga, dan kontraktor langsung melakukan pemadatan,” kata dia.
Ia mengatakan, material bahan untuk pemadatan jalan tersebut juga sudah disediakan oleh pihak kontraktor.
“Material berupa sertu untuk memadatkan lokasi galian juga sudah diantarkan oleh pihak kontrakator, artinya pemborong telah bertanggungjawab dan tidak meninggalkan pekerjaan begitu saja,” jelasnya.
Sebelumnya, beredar di media massa, menyebutkan bahwa Kepling II tidak peduli atas rusaknya jalan pada penggalian pipa tersebut.
Dalam video tersebut menyatakan, bahwa warga mengumpulkan donasi untuk melakukan perbaikan jalan atas proyek penggalian.
Namun dalam faktanya, pihak kontraktor sudah menyuplai bahan material yang akan digunakan untuk melakukan pemadatan di jalan pada galian tersebut.
Menurutnya, ada sekelompok oknum yang sengaja menciptakan isu dan menjelekkan dirinya terkait melalui proyek galian tersebut.
Video ini diunggah oleh akun Instagram genz.jalanmelinjau_. Di mana, warga menyebut kepling dan lurah tidak peduli dan masyarakat melakukan gotong royong dengan mengumpulkan dana pribadi untuk melakukan pemadatan.
Kemudian, Nurulazimi juga menirukan percakapan pihak pemborong terkait bahan material yang disuplai untuk melakukan pemadatan.
“Sudah lakukan pengerasan jalan sesuai yang dimintakan, pengerasan jalan dilakukan dengan menggunakan sertu dan alat berat dibantu beberapa warga yang ada di seputaran warung Pak Siyam,” ucapnya.
Lalu, seorang warga yang bernama Usman juga meminta bahan material kepada pihak kontraktor pada 1 Desember 2024 melalui pesan WhatsApp.
Permintaan ini dilakukan oleh pihak pemborong, lantaran warga akan melakukan gotong royong untuk memadati jalan.
Usman juga meminta kepada pihak pemborong agar material untuk pemadatan diletakkan di lokasi dengan tidak menghalangi pengendara.
Dapat dipastikan, sambung Nurulazimi, bahwa bahan material yang digunakan warga pada saat gotong royong atas tanggungjawabnya pemborong.
KM-Ady/red
koranmonitor - JAKARTA | Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) mengatakan hukuman pencabutan hak politik 2,5 tahun…
koranmonitor - MEDAN | Upacara Penurunan Bendera Merah Putih dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun…
koranmonitor - BANDUNG | Terpidana kasus korupsi e-KTP yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar…
koranmonitor - MEDAN | Sebanyak 20.145 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sumatera Utara (Sumut) mendapat…
koranmonitor - MEDAN | Rangkaian kegiatan Medan Digifest 2025 yang digelar di Taman Cadika Medan,…
koranmonitor - MEDAN | Praktisi hukum asal Jakarta, Roni Prima, mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit…