Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Musa Rajekshah menyosialisasikan Sekolah Lapangan Cuaca (SLC) kepada para nelayan di Belawan, Kota Medan, Selasa (30/9/2025).
KORANMONITOR.COM, MEDAN – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Musa Rajekshah menyosialisasikan Sekolah Lapangan Cuaca (SLC) kepada para nelayan di Belawan, Kota Medan, Selasa (30/9/2025).
Dihadapan para nelayan, pria yang akrab disapa Ijeck ini menyampaikan manfaat mengenai pemahaman cuaca sebelum melaut mencari ikan.
Dengan perkembangan teknologi, nelayan sebeleum melaut dapat menerima informasi untuk mengetahui bagaimana kondisi cuaca.
“Melalui Sekolah Lapang Cuaca Nelayan yang digelar BMKG ini, nelayan bisa memahami mengenai cuaca saat melaut. Dengan adanya teknologi nelayan dapat memanfaatkannya untuk mengetahui bagaimana kondisi cuaca saat berada di tengah-tengah laut,” kata Ijeck.
Sekolah Lapang Cuaca ini, menurut Ijeck sangat penting untuk diterima oleh nelayan.
Sebab, para nelayan akan lebih aman dan tidak mempertaruhkan nyawanya ketika melaut.
“Kita akui tak mudah ke luat, butuh peralatan yang harus mendukung. Lebih aman mencari ikan demi keselamatan nelayan karena adanya teknologi lewat sekolah lapang cuaca nelayan ini,” katanya.
Lewat informasi dari Sekolah Lapang Cuaca ini, kata Ijeck nelayan tidak perlu lagi menebak-nebak bagaimana kondisi Ketika melaut.
“Kalau dulu dengan kearifan lokal, nelayan pastinya sebelum melaut melihat cuaca. Jikalau cuaca bagus, bisa melaut. Jika tidak, maka tidak akan melaut,” ujarnya.
Ijeck mengatakan, Indonesia ini adalah negara kedua terbesar setelah Amerika yang wilayahnya dikelilingi oleh laut.
Untuk itu, edukasi mengenai pemahaman cuaca sangat perlu diterima.
“Indonesia ini terdiri dari 75 persen laut dan 25 persen darat. Kita negara kedua lautnya terbesar setelah Amerika. Untuk itu hal seperti ini harus dikedepankan demi keselamatan saat berada di perairan,” ungkapnya.
Selain itu, Ijeck juga berbicara mengenai pemahaman masyarakat mengenai bencana alam.
Menurutnya, bencana alam tidak hanya terjadi di perairan saja, daratan di Indonesia ini juga dikategorikan daerah rawan.
Untuk itu, sambung Ijeck perlu adanya pemahaman bencana alam yang dimulai sejak usia dini, yaitu sewaktu mengenyam pendidikan di sekolah.
“Edukasi ini kita mulai dari tingkat paling dasar, yakni sekolah. Kalau ke depannya bisa dimasukkan ke dalam kurikulum, maka akan lebih cepat memahami bagaimana menghadapi bencana alam,” jelasnya.
Duduk di Komisi V DPR RI, Ijeck akan mendorong pehamanan mengenai bencana alam dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan.
“Kami dari Komisi V akan mendorong ini. akan lebih murah dan akan lebih efektif dalam menangani bilamana bencana alam datang,” ucapnya.
Jikalau ke depannya kurikulum ini sudah dimasukkan ke dalam pembelajaran di sekolah, kata Ijeck manfaatnya akan sangat dirasakan oleh masyarakat.
Apalagi terhadap masyarakat yang berada di daerah-daerah rawan akan bencana alam.
“Mungkin tidak sekarang manfaatnya, tapi ke depannya anak dan cucu kita dapat merasakan dampak dari penerapan pemahaman bencana ini. Saya harapkan sekolah lapang cuaca ini bisa dimanfaatkan benar-benar,” jelasnya.
KM
koranmonitor - MEDAN | Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal berhasil membekuk dua pelaku pencurian dengan…
koranmonitor - MEDAN | Data manufaktur PMI China merealisasikan kenaikan pada bulan september menjadi 49.8. Sejumlah…
koranmonitor - MEDAN | Dua Saksi kunci yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi…
koranmonitor - MEDAN | “Terima kasih, Pak Wali Jalan kami bagus sekarang. Senang kami...”. Ungkapan terima kasih…
koranmonitor - JAKARTA | Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) H Teuku Yudhistira turut angkat…
koranmonitor - MEDAN | DPRD Kota Medan bersama Pemko Medan resmi mengesahkan Perubahan Anggaran Pendapatan dan…