Proyek Rp 2,7 T Tuai Masalah, Pengerjaan Tak Sesuai Desain dan Mutu, Kerugian Rp 101 Miliar

Puluhan proyek pembangunan jalan dan jembatan ini diketahui masuk dalam program pengerjaan jalan Rp 2,7 triliun oleh Pemprov Sumut.

Dalam temuannya, pengerjaan jalan dan jembatan ini terdapat kekurangan volume dan mutu pada setiap pengerjaan.

Akibat kekurangan mutu dan volume pada  pengerjaannya, temuannya mencapai Rp 101 miliar.

Diketahui, pengerjaan ini dianggarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Pemprov Sumut, yang dimulai dari tahun 2022.

Hasil pemeriksaan fisik pekerjaan yang dilakukan bersama PPTK, UPTD Dinas PUPR, staf Inspektorat, dan Penyedia, serta pengujian mutu kepadatan aspal di Laboratorium Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II.

Kepala Dinas PUPR Sumut, Mulyono saat dikonfirmasi awak media enggan memberikan tanggapannya.

Konfirmasi dilakukan awak media melalui pesan singkat WhatsApp.

Berulangkali dilakukan konfirmasi, Mulyono enggan memberikan tanggapan.

Proyek jalan Rp 2,7 triliun ini dihentikan pada Juni 2024. Saat dihentikan, progres pembangunan jalan yang telah terealisasi mencapai 74% dari 163 ruas jalan yang diprogramkan.

PT Waskita Karya (Persero) dan KSO diketahui sebagai pihak ketiga yang mengerjakan pembangunan jalan dan jembatan ini.

Pada saat itu, Gubernur Sumatera Utara dijabat oleh Edy Rahmayadi dan Wakilnya Musa Rajekshah, yang diluncurkan pada tahun 2022.

Hingga kini, pihak ketiga belum diketahui sudah menindaklanjuti temuan BPK dari kekurangan pengerjaan tersebut. KM-tim/red