EKONOMI

Akibat Cuaca Buruk, Harga Kebutuhan Pangan Sulit Turun di Awal Bulan Mei

koranmonitor – MEDAN | Harga cabai merah pada perdagangan awal pekan ini masi ditransaksikan dalam rentang Rp40 ribu hingga Rp48 ribu per Kg untuk kota medan, deli serdang dan sekitarnya, dengan rentang angka yang paling sering ditransaksikan dikisaran Rp45 ribu hingga Rp48 ribu.

Potensi harga cabai merah turun dibawah Rp40 ribu tetap terbuka seiring dengan meningkatnya stok atau supply di bulan Mei ini.

Bawang merah juga mengalami penurunan sekitar Rp3.000 rupiah per Kg di awal pekan. Meskipun tetap diperjual-belikan dengan angka yang mahal dalam rentang Rp45 ribu hingga Rp50 ribu per Kg.

Selanjutnya bawang putih juga sedikit mengalami penurunan sekitar Rp2.000 per Kg, dalam rentang Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per Kg nya. Hanya cabai rawit yang terpantau harganya berada dalam angka ideal di kisaran Rp28 ribu hingga Rp33 ribu per Kg.

Dan beberapa jenis sayur-sayuran seperti kol dan tomat juga mengalami kenaikan. Kol dan tomat ditransaksikan dikisaran harga Rp10 ribu dan Rp16 ribu per Kg nya. Harga beras eceran yang sejauh ini terpantau masih bergerak turun dalam rentang Rp500 hingga Rp1000 per Kg nya. Seiring dengan penurunan harga gabah dan musim panen di tanah air.

Dari sejumlah kebutuhan tanaman pangan hortikultura tersebut, cuaca (kemarau) telah membuat beberapa komoditas tanaman sulit untuk turun harga. Meskipun harga potensialnya berada jauh dibawah harga pasar saat ini. Seperti yang terlihat di sejumlah petani cabai dimana produksinya turun 15% hingga 25% di musim panen april dan mei.

“Dan saya menilai semakin banyak petani yang mengalami penurunan produksi dengan angka yang lebih dari 15 % di bulan Mei ini. Situasi ini sangat menyulitkan konsumen karena harga yang seharusnya bisa lebih bersahabat seandainya cuaca mendukung. Dan hal yang sama juga terjadi pada sejumlah komoditas pangan hortikultura lainnya,” sebut pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/5/2024).

Selain itu, cuaca juga bisa mendorong kenaikan pada kebutuhan daging ayam dan telur ayam. Hanya saja kekuatiran terjadi penurunan pada bulan ini masih akan diimbangi dengan potensi penurunan konsumsi setelah lebaran.

Dan potensi penurunannya juga tidak besar, sekitar 3% sampai 5% disaat cuaca panas seperti saat ini. KMC

Fahmi -

Recent Posts

Transaksi Narkoba Terbongkar, Polrestabes Medan Segel THM Lawpota

koranmonitor - MEDAN | Tim gabungan Polrestabes Medan menyegel Tempat Hiburan Malam (THM) Lawpota di Kecamatan…

2 jam ago

Diamankan Polisi, Ini Wajah Pelaku Pungli Wisatawan di Tengah Hutan Air Terjun Dua Warna

koranmonitor - PANCUR BATU | Usai viral video wisatawan di palak di tengah hutan saat…

2 jam ago

Wagub Surya Apresiasi Paskibraka Sumut 2025, Harapkan Jadi Duta Anti Narkoba

koranmonitor - MEDAN | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Surya memberikan, apresiasi kepada Pasukan…

3 jam ago

BBTNKS Catat 133 Orang Pendaki Rayakan HUT RI di Puncak Gunung Kerinci

koranmonitor - KERINCI | Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) mencatat, sebanyak 133 orang…

7 jam ago

Final Piala Kemerdekaan 2025: Malam Ini Timnas Indonesia U-17 Vs Mali

koranmonitor - MEDAN | Timnas Indonesia U-17 bakal melawan Timnas Mali U-17 di Piala Kemerdekaan…

7 jam ago

Ketua DPRD Sumut Dinilai Belum Dewasa Berpolitik: Pemimpin itu Harusnya Menyelesaikan Masalah, Bukan Cipta Kondisi

koranmonitor - MEDAN | Kedewasaan Ketua DPRD Sumut Erni Ariyanti Sitorus dalam berpolitik dinilai belum…

7 jam ago