EKONOMI

Bank Daerah di AS Banyak yang Bangkrut, BPD di Indonesia Bakal Ikutan?

KASUS perbankan bangkrut di Amerika Serikat (AS) sampai saat ini memang belum usai. Bahkan banyak pihak yang memproyeksikan bahwa akan ada Bank lain, yang mengikuti jejak sejumlah Bank BPD di AS yang telah bangkrut terlebih dahulu.

Kebangkrutan BPD di AS tersebut memicu kekhawatiran bahwa, jangan-jangan akan ada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di tanah air yang bernasib serupa.

Pertanyaan seperti ini kerap ditanyakan kepada saya belakangan ini. Padahal jawabannya masih sama, yakni nasib BPD di tanah air tidak akan sama dengan BPD di AS.

Kejatuhan silicon valley bank dan sejumlah Bank di AS lainnya memang hangat dibicarakan belakangan ini. Akan tetapi, masyarakat tidak lantas menyamakan bahwa BPD di sana dengan BPD di sini.

Kebangkrutan sejumlah Bank BPD di AS ini karena banyak memberikan pembiayaan ke perusahaan rintisan atau startup. Belakangan banyak perusahaan rintisan itu mengalami kebangkrutan. Sehingga memunculkan masalah bagi Bank yang memberikan pembiayaan ke perusahaan tersebut. Sehingga munculah kebangkrutan Bank itu sendiri.

Nah kalau dikaitkan dengan pembiayaan ke perusahaan rintisan. Bagaimana dengan BPD yang ada di tanah air?. Saya sangat yakin pembiayaan BPD lebih banyak disalurkan dalam bentuk consumer loan, atau personal loan maupun bentuk sindikasi pembiayaan lainnya.

Dan menurut perkiraan saya pinjaman yang disalurkan ke dalam bentuk pinjaman, seperti itu oleh BPD lebih aman ketimbang bentuk pinjaman lain di tengah krisis perbankan yang melanda Amerika Serikat.

Memang pada dasarnya bukan berarti tidak akan ada kredit macet. Yang namanya potensi tetap akan ada, tetapi kita harus memahami karakteristik pembiayaan serta debitur yang mendapatkan fasilitas dari BPD.

Dimana yang menjadi debiturnya didominasi oleh ASN. Jadi kalau seandainya 60% hingga 70% pembiayaan disalurkan kepada para ASN, maka pembiayaan tersebut di situasi sekarang tetaplah aman. Jadi jelas sekali perbedaan antara BPD di tanah air dengan di AS.

Dari pengalaman dan pengetahuan saya, BPD di tanah air ini masih menjadi surga atau tempat yang nyaman dalam menyimpan uang. Selama saya berkarir di dunia pasar modal, sejumlah manager investasi masih menyasar BPD di tanah air untuk menempatkan/menyimpan dananya. Nilainya juga tidak tanggung tanggung bisa mencapai triliunan.

BPD di mata para pengelola dana ini kerap mendapatkan kedudukan yang tinggi karena masuk dalam grade A. Bahkan kedudukannya masih lebih baik jika dibandingkan dengan Bank swasta besar.

Namun memang sebaiknya kita tetap harus berhati-hati dengan perkembangan industri perbankan di AS yang tengah bermasalah. Dan sudah sepatutnya kita melakukan mitigasi terhadap potensi risiko yang muncul dari kegagalan banyak bank di AS saat ini.(Penulis: Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara)

admin

Recent Posts

Ops Kancil Toba 2025,  Polres Labusel Tangkap 8 Pelaku Curanmor dan Sita 15 Motor

koranmonitor - LABUSEL | Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Labuhan Batu Selatan (Labusel), berhasil…

56 tahun ago

Dukung Pelatihan AI untuk Guru di Sumut, Bobby Nasution Harap Dorong Transformasi Pendidikan

koranmonitor - MEDAN | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution mendukung program pelatihan…

56 tahun ago

Aktivitas Toto Gelap Bermerek “NG” Marak di Medan dan Deli Serdang, Omzet Capai Ratusan Juta Per Hari

koranmonitor - MEDAN | Meski Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) gencar anggota berbagai bentuk…

56 tahun ago

Rico Waas Tegaskan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Publik dan Kesehatan

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan komitmen Pemerintah…

56 tahun ago

Demo di PT Universal Gloves di Patumbak Ricuh, Wartawan Jadi Korban Pemukulan Diduga oleh Preman Bayaran

koranmonitor - PATUMBAK | Aksi unjuk rasa warga di depan PT Universal Gloves (UG), Jalan Besar…

56 tahun ago

Rico Waas Tekankan Program CSR BNCT Harus Berdampak Nyata bagi Warga Belawan

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan agar program…

56 tahun ago