Bank Indonesia Pertahankan BI Rate, Rupiah Tekan US Dolar di Bawah Level Rp16.100

oleh
Rupiah Menguat Seiring Pasar Antisipasi Pemangkasan Suku Bunga AS
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah di Jakarta, Rabu (31/1/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

koranmonitor – MEDAN | Bank Indonesia menetapkan besaran bunga acuan tidak berubah pada perdagangan hari ini. Rupiah mampu menekan US Dolar di bawah level Rp16.100 pada perdagangan hari ini.

Ditengah prospek penurunan bunga acuan The FED setelah pidato kemarin. Pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah ditutup menguat di level Rp16.095 per US Dolar.

Berbeda dengan Rupiah, IHSG justru ditutup melemah tipis 0.072 poin (0.001%) di level 7.224,18, setelah sempat menguat di awal sesi perdagangan. ” Sejumlah saham yang mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini diantaranya adalah BREN, AMMN, BBCA dan TPIA. Sementara saham TLKM, BMRI, BBRI dan BBNI menjadi saham yang mengalami penguatan,” sebut Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya, Rabu (17/7/2024).

Asing terpantau membukukan transaksi jual bersih senilai Rp129 milyar pada perdagangan hari ini. Dan secara keseluruhan, kebijakan BI yang menetapkan besaran bunga acuannya direspon positif oleh pelaku pasar. Dan tekanan pada IHSG di jelang sesi penutupan pada perdagangan hari ini, banyak dipengaruhi oleh memburuknya sejumlah bursa di Asia.

Disisi lain, kata Gunawan, harga emas juga masih mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan hari ini. Harga emas ditransaksikan di level $2.471 per ons troy nya. Harga emas relatif masih diuntungkan dengan melunaknya sikap Gubernur Bank Sentral AS atau The FED.

Ditambah lagi, tensi geopolitik di yang kian memanas juga menguntungkan bagi emas. Harga emas jika dirupiahkan berada dikisaran harga Rp1.28 juta per gramnya. KMC