BI Pertahankan Bunga Acuan, Rupiah Ditutup Menguat

oleh
BI: Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Terjaga pada Juni 2025
Bank Indonesia.

koranmonitor – MEDAN | IHSG pada perdagangan hari ini ditransaksikan dalam rentang antara 8.660 hinga 8.729. IHSG melemah ditengah gerak bursa saham di Asia, yang pada akhirnya bergerak mixed jelang sesi penutupan perdagangan.

Pada akhirnya IHSG ditutup melemah 0.11% di level 8.677,345 pada perdagangan hari ini. Sejumlah emiten seperti BBCA, TLKM, UNTR, BBNI, hingga BRPT membebani kinerja IHSG.

Padahal mata uang Rupiah mampu ditutup menguat tipis di level Rp16.680 per US Dolar. Kinerja Rupiah sedikit membaik seiring dengan melemahnya imbal hasil US Treasury 10 tahun ke level 4.16%.

“Situasi ini membuat US Dolar berbalik alami tekanan meskipun relatif terbatas. Kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan besaran bunga acuan juga turut berkontribusi pada penguatan Rupiah,” sebut Pengamat Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya, Rabu (17/12/2025).

BI seperti yang diperkirakan sebelumnya tetap mempertahankan besaran bunga acuan di level 4.75%. Dengan kebijakan tersebut, mata uang Rupiah aman dari tekanan US Dolar di perdagangan hari ini.

“Dimana US Dolar mendapatkan sentimen kuat dari kenaikan USD Index ke level 98.55. Sehingga penguatan Rupiah lebih dominan karena keputusan BI yang mempertahankan bunga acuan,” ujarnya.

Terpisah harga emas dunia lanjutkan penguatan terbatas di level $4.316 per ons troy. Harga emas masih bertahan setelah sejumlah rilis data ekonomi AS memburuk.

“Emas masih berpeluang ditengah tensi geopolitik yang masih saja memanas, dan ditambah dengan peluang pemangkasan bunga acuan di tahun depan. Harga emas saat ini ditransaksikan stabil dikisaran level 2.3 juta per gram,” tutupnya. KMC/R