Bursa Saham di Asia Dilanda Aksi Jual, IHSG Dibuka Melemah

koranmonitor – MEDAN | Data manufaktur AS yang dirilis pada perdagangan kemarin sangat mengecewakan. Data ISM manufaktur AS turun ke level 46.8 pada bulan Juli yang menunjukan bahwa, sektor manufaktur AS tengah mengalami kontraksi.

Sama halnya dengan data yang dirilis China yang menunjukan sektor manufakturnya juga mengalami kontraksi.

Data tersebut telah memicu terjadinya tekanan jual pada banyak bursa di Asia pada pagi ini. Menyusul tekanan jual yang terjadi pada bursa di AS sebelumnya.

” IHSG pada sesi pembukaan perdagangan dibuka melemah di level 7.304. Mengingat begitu besarnya tekanan yang terjadi pada bursa di Asia hari ini. IHSG berpeluang untuk ditransaksikan dalam rentang 7.230 hingga 7.310 pada perdagangan hari ini,” sebut Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (2/8/2024).

Bursa Nikkei Jepang terpantau mengalami koreksi hingga mencapai 4% lebih, KOSPI anjlok 2.5% lebih, Hang Seng anjlok 1.5% lebih dan banyak lagi bursa yang lainnya mengalami koreksi. ” Terpuruknya kinerja bursa di Asia dan AS, tidak terlepas dari memburuknya kinerja ekonomi global dipicu oleh memburuknya sektor manufaktur AS dan China,” ujarnya.

Indonesia juga mengalami kontraksi pada manufakturnya yang dirilis di pekan ini. Sementara itu, pada perdagangan pagi ini, imbal hasil US Treasury anjlok di bawah 4%, yang menjadi kabar buruk bagi kinerja US Dolar. Namun, untuk kinerja mata uang rupiah pada perdagangan pagi ini terpantau masih mengalami tekanan di level Rp16.275 per US Dolar.

” Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang Rp16.250 hingga Rp16.280 per US Dolarnya. Disisi lain, harga emas terpantau bergerak stabil dengan kecenderungan menguat dikisaran level $2.449 per ons troy nya,” tutupnya. KMC