Data Pengangguran AS Memburuk, Rupiah Berbalik Tekan US Dolar

oleh
Selama Perayaan Imlek, Harga Kebutuhan Pangan Masyarakat Stabil
Pengamat Ekonomi Gunawan Benyamin

koranmonitor – MEDAN | Data klaim pengangguran mingguan AS alami kenaikan menjadi 219 ribu, dari posisi pekan sebelumnya sebanyak 215 ribu.

Menurut Pengamat Keuangan Sumut Gunawan Benjamin, dampaknya, imbal hasil US Treasury alami tekanan, yang membuat Rupiah menguat terhadap US Dolar pada perdagangan pagi ni.

Sementara itu, kinerja pasar saham di Asia sejauh ini masih bergerak variatif dan tidak merespon terlalu berlebihan rilis data ekonomi AS.

“IHSG pada sesi pembukaan perdagangan menguat tipis di level 6.788. Dimana IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 6.730 hingga 6.800 pada perdagangan hari ini,” sebutnya dalam keterangan tertulis, Jumat 21/2/2025).

Dan untuk kinerja mata uang rupiah, ditransaksikan menguat di level Rp16.295 per US Dolar pada sesi pembukaan perdagangan pagi. Dan di pasar asia sendiri, tidak terdapat sentimen ekonomi besar yang berpengaruh pada hari ini.

“Penguatan mata uang rupiah akan menjadi katalis positif bagi IHSG. Yang sejauh ini bergerak sideways dan seirama dengan mayoritas bursa di Asia lainnya. Dari tanah air, pelaku pasar juga tengah mencermati situasi politik yang memanas. Walaupun kinerja pasar keuangan sejauh ini tidak begitu terpengaruh,” ujarnya.

Namun ditengah minimnya sentimen pasar dan adanya ancaman kenaikan tarif dari AS, pasar bisa saja bergerak sideways. Namun tetap dibayangi ketidakpastian yang bisa menimbulkan kejutan pasar.

“Disisi lainnya, harga emas mengalami koreksi di level $2.937 per ons troy, atau sekitar 1.54 juta per gram,” tutipnya. KMC