Dipenghujung Tahun Tensi Geopolitik Memanas, Harga Emas untuk Sementara Turun

oleh

koranmonitor – MEDAN | Penganat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan jelang libur tahun baru 2026, pasar keuangan tidak mendapatkan banyak sentimen, ditengah minimnya rilis agenda ekonomi penting.

Ditambah lagi minimnya partisipasi pelaku pasar yang melakukan transaksi di pasar keuangan menjelang tutup akhir tahun, juga turut membuat pasar keuangan relatif lebih banyak didorong oleh sentimen teknikal.

IHSG pada sesi pembukaan perdagangan ditransaksikan melemah di level 8.627. IHSG bergerak seirama dengan memburuknya mayoritas bursa saham di Asia pada perdagangan pagi ini.

Sementara itu, mata uang Rupiah ditransaksikan menguat dikisaran level Rp16.730 per US Dolar pada sesi perdagangan pagi. Rupiah menguat disaat kinerja USD Index stabil di kisaran level 98, sementara kinerja imbal hasil US Treasury 10 tahun tertekan ke level 4.1%.

Kinerja IHSG berpeluang untuk bergerak mengikuti tren perkembangan bursa saham di Asia pada umumnya. Sementara itu mata uang Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang Rp16.700 hingga Rp16.790 pada perdagangan hari ini.

“Disisi lain harga emas dunia alami tekanan setelah terbesit kabar rencana perdamaian antara Ukraina dengan Rusia,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (30/12/2025).

Namun kabar tersebut belakangan diragukan seiring dengan sikap Rusia yang masih akan mempertimbangkan rencana damai tersebut.

Disisi lainnya, tensi geopolitik kian memanas antara AS dengan Venezuela serta AS dengan Iran. “Emas masih ditopang oleh sentimen fundamental yang cukup kuat. Namun pagi ini harga emas terkoreksi di level $4.353 per ons troy, atau sekitar 2.35 juta per gram,” tutupnya. KMC/R