MEDAN-koranmonitor | Bank Indonesia (BI) Perwakilan Dumatera Utara (Sumut) sosialisasikan program SIAP QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di empat pasar di Kota Medan, Selasa (15/2/2022(.
Empat pasar di Kota Medan yaitu, Pasar Petisah, Pasar Sei Kambing, Pasar Kampung Lalang dan Pusat Pasar. Sosialisasi yang dilakukan BI Perwakilan Sumut, guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI
Provinsi Sumut, Nasrullah dalam keterangannya menyebutkan, BI bersinergi untuk melakukan implementasi program S.I.A.P QRIS, sebagai pilot project pada empat pasar di kota Medan bersama Dinas Perdagangan Kota Medan, serta Perusahaan Dagang (PD) Pasar Kota Medan.
“Hal itu merupakan langkah awal implementasi kegiatan dilakukan melalui sosialisasi program S.I.A.P QRIS pada empat pasar tersebut. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan launching program S.I.A.P QRIS,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Nasrullah, BI juga berkolaborasi dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), terkait akuisisi merchant dan monitoring pasca akusisi pada empat pasar terpilih sebagai pilot project.
“Besar harapan kami, program ini dapat menjadi percontohan bagi pasar-pasar lainnya, yang ada di Kota Medan,” katanya.

Nasrullah menambahkan, selain itu program S.I.A.P QRIS diharapkan mampu meningkatkan pemahaman kepada pedagang, dan masyarakat untuk menggunakan kanal QRIS sebagai pembayaran non tunai, dalam aktivitas ritel di pasar.
Dengan implementasi S.I.A.P QRIS ini juga, semakin memudahkan para pedagang pasar tradisional untuk dapat mengakses layanan pembayaran yang CEMUMUAH (cepat, mudah, murah, aman, dan handal).
Kementerian Perdagangan RI perihal Implementasi Digitalisasi Pasar Rakyat, saat ini tengah diselenggarakan piloting program S.I.A.P QRIS di 51 Pasar Rakyat yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
Program S.I.A.P QRIS merupakan perancangan pasar dan pusat perbelanjaan yang Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS, dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional.
Program tersebut diharapkan mampu mengakselerasi pembayaran nirsentuh, dalam mendorong transaksi non tunai yang higienis, mudah dan aman.
QRIS merupakan standarisasi pembayaran nontunai berbasis QR Code yang dikembangkan oleh ASPI & Bank Indonesia.
BI terus memperluas implementasi QRIS. Terhitung pada 31 Desember 2021 telah terdapat sekitar 14,2 juta merchant QRIS di Indonesia, dengan 610 ribu diantaranya berada di Sumatera Utara.
Pembayaran Non Tunai
Saat ini QRIS sudah dapat digunakan pada berbagai komunitas seperti, rumah ibadah, tempat pariwisata, warung, pajak dan retribusi daerah, lembaga sosial, dan lain-lain.
Sebagai salah satu upaya pemulihan perekonomian di pasar tradisional, Kemendagri dan BI mendorong perluasan dan implementasi pembayaran non tunai di pasar tradisional, khususnya menggunakan kanal QRIS.
QRIS merupakan salah satu kanal pembayaran non tunai yang aman digunakan pada masa pandemi seperti sekarang ini, karena memungkinkan masyarakat dapat bertransaksi tanpa sentuhan, atau bahkan tanpa bertatap muka.KM-fah