Ekonomi China Melambat, IHSG Mengekor Bursa Asia di Zona Hijau

koranmonitor – MEDAN | Pasar saham di Asia banyak ditransaksikan di zona hijau pada perdagangan pagi ini. Sebelumnya Pelaku pasar optimis data pertumbuhan ekonomi China akan membaik, setelah sebelumnya neraca perdagangan China meningkat ditengah kekuatiran perang dagang.

Namun, baru saja rilis data PDB China tumbuh 5.2% secara year on year di kuartal kedua. Atau alami penurunan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5.4% year on year.

Menurut Pengamat Keuangan Sumut Gunawan Benjamin, srjauh ini, seiring dengan masih bertahannya mayoritas bursa di Asia, IHSG dibuka menguat di level 7.122. Selain data melambatnya PDB China, tidak ada lagi agenda ekonomi penting di Asia yang menjadi fokus pasar selanjutnya.

“Imbal hasil US Treasury 10 Tahun AS bertahan dikisaran level 4.4%, yang tidak akan banyak memberikan pengaruh kepada US Dolar untuk menguat terhadap rivalnya,” sebutnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (15/7/2025).

Walau demikian US Dolar mendapatkan topang dari menguatnya kinerja USD Index yang naik ke level 98. Terpantau mata uang Rupiah pada perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah ke level Rp16.275 per US Dolar.

“Pelemahan mata uang Rupiah serta rilis data ekonomi China yang lebih rendah dari rilis sebelumnya, berpeluang memicu terjadinya pembalikan arah,” ujarnya.

Perlu diwaspadai potensi koreksi bursa di Asia pada umumnya. IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 7.070 hingga 7.150. Sementara itu, mata uang Rupiah berpeluang ditransaksikan mendekati level Rp16.300 per US Dolar.

“Terpisah harga emas ditransaksikan relatif stabil dikisaran menguat ke level $3.360 per ons troy, atau sekitar 1.76 juta per gram,” tutupnya. KMC