Ekonomi Sumut Tumbuh Diatas 5%, Pemilu dan Bansos Motor Pertumbuhan Selanjutnya

oleh
Waspadai Perlambatan Ekonomi AS, Pelaku Pasar Akan Banyak Mengambil Posisi Wait And See
Gunawan Benyamin

koranmonitor – MEDAN | Pertumbuhan ekonomi Sumut diluar ekspektasi mampu tumbuh 5.19% di kuartal kedua secara tahunan (YoY), atau sebesar 2.88% secara kuartalan (q to q).

Dari sisi pengeluaran, motor penggerak pertumbuhan paling besar ditopang oleh belanja pemerintah. Yang tumbuh 20.09% di kuartal kedua, setelah sempat -11.05% di kuartal pertama. Sementara, konsumsi rumah tangga juga naik dikuartal kedua dibandingkan kuartal pertama di tahun ini.

Menurut pengamat ekonomi Gunawan Benjamin, Selasa (8/7/2023) bahwa, di kuartal kedua ada dua momen besar perayaan keagamaan yang mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut, pertama Idul Fitri dan kedua Idul Adha.

Bahkan untuk libur Idul Adha pemerintah memberlakukan kebijakan cuti bersama guna mendorong konsumsi masyarakat. Dan setelah perayaan dua hari besar tersebut, pemerintah memutuskan untuk kembali memberikan bantuan pada bulan beras di kuartal keempat (oktober – desember) 2023.

“Selain bantuan beras tersebut, kita juga tengah mendekati perayaan Pemilu yang nantinya akan ada anggaran dana PEMILU maupun kampanye calon legislator. Dimana akan ada belanja masyarakat yang mengalami peningkatan nantinya. Sehingga belanja masyarakat saat Nataru (natal dan tahun baru), akan mendapatkan stimulan dari Bansos yang berbarengan dengan belanja menjelang Pemilu,” sebut Gunawan dalam keterangan tertulisnya diterima koranmonitor.com.

Merujuk pada data sebelumnya, jika bansos yang disalurkan untuk masyarakat Sumut sebanyak 9.260 ton per bulan, dan diberikan selama 3 bulan. Maka akan ada pengeluaran masyarakat yang bisa dihemat sekitar 92 milyar per bulan di wilayah Sumut.

“Jadi kalau dibagikan selama 3 bulan, maka akan ada lebih dari 270 milyar duit masyarakat yang diperuntukan untuk belanja lainnya,” sebutnya.

Jadi harapannya itu begini, saat beras cadangan pemerintah (CBP) di BULOG disalurkan, maka pengeluaran masyarakat bisa ditekan dan diperuntukan untuk hal yang lainnya. Dan pengeluaran itu yang nantinya akan memperkuat daya beli. Sementara belanja menjelang Pemilu, yang kita harapkan bagi para Caleg belanjanya lebih banyak dialokasikan ke sektor ril.

Jadi harapannya jangan hanya mengandalkan kampanye secara daring, tetapi alokasikan anggaran yang ada untuk hal-hal yang berhubungan langsung dalam memulihkan kondisi ekonomi masyarakat. Seperti belanja untuk percetakan misalnya. Jika melihat realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua yang mampu menembus ekspektasi, maka pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2023 ini bisa menyentuh lebih dari 4.5%.

Namun Sumut tetap harus waspada dengan realisasi pertumbuhan ekonomi saat ini. KArena tumpuannya masih pada belanja masyarakat atau konsumsi. Karena sejumlah sektor usaha di Semester I tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya mengalami penurunan.

Dimana sektor penting seperti pertanian tumbuh melambat, termasuk perdagangan besar dan eceran juga melambat. Perlambatan ini yang perlu diwaspadai, karena tumpuan pertumbuhan ekonomi ada disitu.KM-red