Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara Doddy Zulverdi saat opening ceremony Festival Ekonomi Syariah Sumatera Utara 2022, di Masjid Al Jihad Medan, Jumat (15/7/2022).
koranmonitor – MEDAN | Festival Ekonomi Syariah Sumatera Utara (Fesyar Sumut) 2022, salah satu wujud peran Bank Indonesia sebagai akselerator pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
‘Tentunya peran ini akan menjadi lebih optimal dengan bersinergi bersama berbagai pihak,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Doddy Zulverdi saat opening ceremony Festival Ekonomi Syariah Sumatera Utara 2022, bertemakan “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Regional untuk Memperkuat Pemulihan Ekonomi Sumatera Utara yang Inklusif”, di Masjid Al Jihad Medan, Jumat (15/7/2022).
Bentuk sinergi yang dapat dilakukan antara lain melalui kolaborasi dan implementasi program pemberdayaan usaha syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan edukasi & literasi Eksyar
untuk meningkatkan kapabilitas nasional Eksyar Indonesia sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dan berperan dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan (green/inclusive) di masa
depan.
Disamping itu Fesyar Sumut dapat menjadi potensi dalam menggerakan perekonomian Sumatera Utara melalui pelaksanaan event nasional se-Sumatera.
“Kiranya ini dapat menjadi potensi dalam menggerakan perekonomian Sumatera Utara melalui pelaksanaan event nasional se-Sumatera,” kata dia seraya menambahkan bahwa Fesyar Sumut 2022 berlangsung tanggal 14-17 Juli 2022 juga merupakan kolaborasi dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Pematang Siantar, dan juga Sibolga.
Rangkaian Fesyar Sumut 2022 sendiri telah dimulai sejak awal Juni 2022 lalu melalui proses penyisihan kandidat peserta perlombaan.
Festival Ekonomi Syariah Sumatera
Utara (Fesyar Sumut) juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Road to Festival Ekonomi Syariah Regional Sumatera Tahun 2022 yang akan diselenggarakan di Provinsi Aceh pada tanggal 4-6 Agustus
2022 mendatang.
Pelaksanaan Road to Fesyar Sumut tahun ini menjadi momentum penting dengan ditunjuknya Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara sebagai tuan rumah penyelenggara (Host) untuk Fesyar Sumatera pada 2023 tahun depan.
Dia menyebutkan, masyarakat Sumatera Utara cukup antusias untuk berpartisipasi. Tercatat total peserta terdaftar sebanyak 335 orang dengan kategori Lomba MTQ 105 orang, Kaligrafi 54 orang, Wirausaha Muda Syariah 44 orang, dan Kreasi Busana Muslim 22 orang.
Ke 15 peserta terbaik dari masing-masing kategori lomba akan kembali dikompetisikan untuk mencari kandidat terbaik untuk menjadi wakil Sumatera Utara pada ajang Fesyar Sumatera di Aceh pada Agustus 2022 mendatang.
Fesyar Sumut 2022 juga menghadirkan sharia forum berupa kegiatan talkshow syariah, edukasi, dan sosialisasi serta sharia fair dengan berbagai macam stand bazaar berbagai produk UMKM, pesantren, asosiasi, komunitas, perbankan, dan binaan pemerintah daerah yang turut mendukung pembentukan ekosistem syariah di Sumatera Utara.
Doddy Zulverdi menambahkan pandemi Covid-19 yang berdampak multidimensi, meningkatkan urgensi dan relevansi ekonomi serta keuangan syariah untuk
mendorong roda perekonomian nasional.
“Izinkan kami mengutip surat
Al Insyirah ayat 5 yang berbunyi: “Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. Kami rasa hal ini sangat tepat pada momentum penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah Sumatera Utara yang kita laksanakan ini,” jelasnya.
Besarnya potensi ekonomi syariah dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk mendorong pemulihan tidak hanya di Indonesia bahkan secara global, antara lain: Tiongkok, sebagai ekspor baju muslim tertinggi ke Timur Tengah; Inggris, sebagai Pusat Keuangan Syariah di Barat; Korea, memiliki visi menjadi destinasi utama pariwisata halal; Jepang, Industri halal sebagai kontributor kunci di 2020; Thailand, memiliki visi menjadi dapur halal dunia; Australia, sebagai pemasok daging sapi halal terbesar ke Timur
Tengah; Brazil sebagai pemasok daging unggas halal terbesar ke Timur Tengah.
” Indonesia sendiri sebagai negara yang memiliki populasi muslim terbesar. Secara global, Indonesia menempati peringkat 4, Global Islamic Economic Indicator pada 2021/2022 untuk sektor makanan halal,” sebutnya.
Selain itu, Indonesia berhasil menduduki peringkat puncak sebagai negara dengan ekosistem keuangan syariah terbaik global. Salah satu faktornya karena memiliki sektor keuangan sosial syariah yang paling dinamis di antara semua negara di dunia.
Indonesia juga termasuk negara dengan volume transaksi fintech terbesar dan menempati posisi ke-4 dari 64 negara setelah Malaysia, Arab Saudi, dan UEA.
Berdasarkan indikator makroekonomi menunjukkan Indonesia sebagai
leader dalam ekonomi dan keuangan syariah di antara negara-negara
OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).
Kinerja dan outlook ekonomi syariah Indonesia relatif baik mengingat
kapasitas sektor ekonomi halal dan keuangan syariah yang saat ini
dimiliki untuk mendukung momentum Indonesia bangkit setelah
pandemi.
Namun ruang untuk berkembang masih terbuka dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi syariah nasional, baik dari sisi sektor riil maupun sektor keuangan yang berkontribusi bagi
pembangunan ekonomi nasional termasuk yang berkelanjutan.
Pada 14-18 Juni 2022 lalu, melalui pelaksanaan Kongres Halal Internasional yang dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden menghasilkan 9 resolusi untuk memajukan ekonomi syariah di
Indonesia di antaranya, meningkatkan percepatan pengembangan Industri Halal dan Pariwisata Halal, mewujudkan proses sertifikasi halal yang mudah, murah, professional, berintegritas termasuk menjunjung etika, bersepakat untuk melakukan Gerakan Bersama antara Pemerintah dan masyarakat dalam peningkatan pembinaan, penilaian dan pengawasan terhadap kompetensi dan profesionalisme tata kelola sertifikasi halal baik di tingkat nasional dan internasional.
Peran BI
Bank Indonesia sendiri secara konsisten terus bersinergi mengimplementasikan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Dalam program pengembangan ekosistem rantai nilai halal, Bank Indonesia terus melanjutkan program kemandirian ekonomi pesantren maupun platform Industri Kreatif Syariah (IKRA) Indonesia melalui program pendampingan yang intensif agar dapat menembus pasar internasional, salah satunya UMKM IKRA binaan kami yaitu Mancafe yang hadir menyajikan kopi di stand bagian belakang, produk kopinya telah menembus pasar internasional ke beberapa negara antara lain pasar Asia,
Amerika, dan Eropa.
“Sampai dengan 2022 saat ini, tercatat Bank Indonesia (Medan, Pematang Siantar, dan Sibolga) bermitra dengan 27 pesantren dan 25 UMKM IKRA binaan se-Sumatera Utara. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan program pengembangan yang dilakukan,” katanya.
Untuk mendukung kemandirian ekonomi Pesantrean pada 2021 telah dibentuk Hebitren (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren).
Sebagai langkah awal Bank Indonesia telah melakukan mediasi untuk business matching perdagangan untuk pemenuhan kebutuhan dan perluasan akses pemasaran. Lebih lanjut berbagai bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) juga telah diberikan untuk mendukung pengembangan usaha di Pesantren antara lain:
PSBI Instalasi Sumur Bor dan Perlengkapan Air Minum Dalam Kemasan kepada Pesantren Al-Uswah, Kabupaten Langkat sekitar Rp533,500,000 (Sumut).
PSBI Green House dan Modul Hidroponik kepada Pesantren Dairi, Kabupaten Dairi sekitar Rp462,000,000 (Sumut).
PSBI kepada Pesantren Darul Mursyid (PDM), Kabupaten Tapanuli Selatan berupa Rumah Produksi Kopi senilai Rp610.000.000 Seremony (Sibolga).
PSBI kepada Pesantren Raudlatul Uluum, Kab. Labuhanbatu berupa Mesin Digital Printing Konveksi senilai Rp277.500.000
Seremony (Siantar).
Pesantren An-Ni’mah, Kabupaten Asahan berupa Pembangunan Lantai Jemur Padi senilai Rp70.000.000 Seremony (Siantar).
PSBI Depot Air Minum kepada Pesantren Al Abraar, Kabupaten Tapanuli Selatan sekitar Rp118,565,755 (Sibolga).
PSBI Depot Air Minum kepada Pesantren Al Anshor, Kota Padangsidempuan sekitar Rp83,003,000 (Sibolga).
PSBI Sarana dan Pra-sarana Budidaya Udang Vaname kepada Pesantren Modern Darussalam Guntur, Batubara sekitar Rp138,000,000 (Siantar).
Pada 2021 total PSBI yang disalurkan oleh Bank Indonesia (Medan, Pematang Siantar, Sibolga) kepada Pesantren se-Sumatera Utara mencapai sekitar Rp1,945miliar.
Dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, Bank Indonesia berperan sebagai AIR (Akselerator, Inisiator, dan Regulator).KM-fah/red
koranmonitor - JAKARTA | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan uang Rp2,8 miliar, senjata api (senpi)…
koranmonitor - JAKARTA | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mengambil terobosan baru, dengan menghapuskan biaya…
koranmonitor - MEDAN | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Surya mengingatkan seluruh jajaran Badan Pendapatan…
koranmonitor - MEDAN | Rumah mewah milik mantan Kepala Dinas (Kadis) PUPR Sumut, Topan Obaja…
koranmonitor - SAMOSIR | Kebakaran hebat melanda kawasan hutan di sekitar Menara Pandang Tele, Desa…
koranmonitor - MEDAN | Insiden tragis terjadi di Desa Hilifadolo, Kecamatan Moro’o, Kabupaten Nias Barat,…