Gunawan Benyamin
koranmonitor – MEDAN | Bank Sentral AS kembali menaikkan bunga acuan sebesar 25 basis poin. Kenaikannya lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan pada saat sebelumnya yang sebesar 50 basis poin.
Kenaikan bunga acuan tersebut memang melambat, tetapi sinyal kenaikan bunga acuan ke depan masih berpeluang terjadi. Terlebih The FED sendiri menyatakan, bahwa terlalu prematur untuk mengatakan perang terhadap inflasi sudah selesai.
Kinerja pasar saham disaat menjelang keputusan The FED dan setelah kebijakan The FED mengalami penguatan. IHSG pada akhir pekan kemarin ditutup naik 0.31% di level 6.911,73. Sementara mata uang rupiah diperdagangkan di kisaran level 14.090 per US Dolar pada perdagangan sore. Tren rupiah juga menguat terhadap US Dolar, seiring dengan penurunan USD Index yang sempat tertekan di kisaran 101.
Sementara itu, harga emas mengalami tekanan cukup dalam setelah Bank Sentral AS menaikkan bunga acuannya. Harga emas saat ini diperdagangkan melemah dikisaran $1.864 per ons troy. Seiring masih ada peluang kenaikan suku buga acuan Bank Sentral AS, yang menjadi katalis bagi penguatan US Dolar terhadap harga emas.
Dengan penurunan harga emas dunia saat ini, maka harga emas dalam rupiah mengalami penurunan di kisaran harga Rp860 ribuan per gramnya. “Ini jadi momen yang tepat untuk mengkoleksi emas. Saya melihat tren kinerja harga emas ke depan dalam jangka menengah panjang berpeluang, untuk tetap dalam tren menguat,” sebut pengamat ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benyamin melalui keterangan tertulis diterima koranmonitor.com, Sabtu (3/2/2023).
Menurutnya, koreksi yang terjadi pada harga emas saat ini merupakan koreksi yang sehat. Dan sangat tepat jika dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi atau pembelian emas. Sekalipun suku bunga acuan Bank Sentral AS saat ini mengalami kenaikan, tetapi dalam jangka pendek akan terlihat nantinya suku bunga acuan berhenti di level tertentu, untuk waktu yang cukup lama.
“Jadi pelemahan harga emas saat ini cukup menjanjikan adanya potensi pembalikan arah, meskipun koreksi dalam jangka pendek ke $1.800 per ons troy masih cukup terbuka. Saya menilai tren pelemahan harga emas ini sangat terbatas. Terlebih tensi geopolitik belakangan ini kian meruncing. Ditambah lagi laju tekanan inflasi di tahun ini masih cukup tinggi,” sebutnya.KM-red
koranmonitor - MEDAN | Terungkap dipersidangan perkara korupsi Dana Hibah KONI Kabupaten Langkat TA 2021…
koranmonitor - MEDAN | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) telah menetapkan sembilan target sasaran…
koranmonitor - MEDAN | Puluhan pria memakai seragam organisasi masyarakat (ormas) memadati ruang persidangan Pengadilan…
koranmonitor - MEDAN | Notaris Dr Tiromsi Sitanggang lolos dari hukuman pidana mati. Setelah majelis…
koranmonitor - MEDAN | Seorang nenek tergeletak tak berdaya setelah tertabrak sepeda motor petugas Patroli…
koranmonitor - JAKARTA | Terus mendalami kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara…