Categories: EKONOMI

Gunawan  Benjamin : Inflasi di Sumut  Mengecewakan

MEDAN | Laju tekanan inflasi di Sumut pada bulan Juni lagi-lagi sangat mengecewakan sekali. Laju realisasi inflasi sebesar 1.63 persen di bulan Juni menambah beban berat bagi sumatera utara dalam pencapaian target inflasi di akhir tahun.

Ketua Tim Pemantau Pangan Sumut, Gunawan Benjamin (foto) mengatakan, realisasi laju tekanan inflasi sebesar itu tentunya tidak baik bagi perekonomian Sumut.nNamun, Sumut juga harus adil memberikan penilain terkait buruknya realisasi laju tekanan inflasi di wilayah Sumut.

“Salah satu penyebab utama adalah kenaikan harga cabai. Selama tahun berjalan 2019, harga cabai yang meroket dari kisaran 15 ribu per kg menjadi 80 ribuan saat ini telah mengerek laju inflasi lebih dari 3 persen,” kata Gunawan Benjsmin, Senin (1/7).

Sejarah berulang kembali, dimana laju tekanan inflasi karena cabai membuat sumut paling buruk kinerjanya dalam mengendalikan harga dan memperburuk data beli masyarakat. Tetapi memang cabai ini komoditas yang sulit sekali dikendalikan harganya.

“Dan masalah kenaikan harga selalu dikarenakan gangguan persediaan dimana faktor utama penyebabnya adalah di tingkat petani. Gangguan hama, cuaca, erupsi sinabung menjadi masalah besar dalam pengendalian harga cabai,”ujarnya.

Dan faktor-faktor tersebut sangat sifatnya tidak bisa di prediksikan atau unpredictable. Jadi memang sebaiknya pemerintah daerah turun langsung kelapangan untuk melihat langsung kelapangan.

“Yang kita butuhkan itu keseimbangan stok dilapangan yang bisa tersedia jika kita mengecek langsunh kondisinya dan dikumpulkan datanya. Sebagai contoh, sebelum terjadi kenaikan harga, saya menemukan ada gangguan tanam petani yang sangat serius dimana batang cabai itu berwarna hitam yang mengakibatkan pohon cabai mati,” katanya.

Ditambah lagi erupsi, ya sudah membuat cabai menjadi tidak bisa dikendalikan harganya. Nah saat ini, ancaman selanjutnya yang bakal terjadi adalah kemungkinan ke depan harga cabai terpuruk hingga ke 20 ribuan.

“Kita selalu ingat sejarah, dimana aat cabai harganya meroket setelah itu akan terpuruk. Dan ini akan merugikan petani nantinya. Nah hal hal yang seperti ini seharusnya dimiliki pemerintah kita dalam memformulasikan kebijakan untuk mengantisipasinya,”pungkasnya.KM-red

admin

Recent Posts

Akhirnya, Gaji Karyawan PT PSU yang Tertunggak Sejak 2023 Dibayar Lunas

koranmonitor - MEDAN | Gaji karyawan PT Perkebunan Sumatera Utara (PT PSU) yang sempat tertunggak sejak…

56 tahun ago

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Ceramah di Masjid Al-Musannif, Ajak Umat Doakan Indonesia

koranmonitor.com | Deliserdang - Umat Islam meramaikan Masjid Al-Musannif di Perumahan Cemara Asri, Jalan Cemara,…

56 tahun ago

Mantan Kepala BPN Sumut dan Deli Serdang Ditahan Kasus Korupsi Aset PTPN I untuk Perumahan Citraland

koranmonitor - MEDAN | Tim penyidik ​​bidang Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara…

56 tahun ago

Terima Gubernur Bengkulu, Bobby Nasution Ajak Kolaborasi Bangun Sumatera

koranmonitor - MEDAN | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menerima kunjungan kerja Gubernur Bengkulu Helmi…

56 tahun ago

Pekerja Bangunan Kos di Medan Jatuh dari Lantai IV, Dilarikan ke RS Royal Prima

koranmonitor - MEDAN | Seorang pekerja bangunan kos-kosan dilaporkan terjatuh dari lantai IV bangunan yang sedang…

56 tahun ago

Kapolrestabes Medan Baru Dilantik, Aksi Begal Kembali Marak

koranmonitor - MEDAN | Sejumlah aksi pembegalan kembali marak terjadi di wilayah hukum Polrestabes Medan dan…

56 tahun ago