Harga Emas Belum Berhenti Cetak Rekor Tertinggi Baru, IHSG Dibuka Menguat

koranmonitor – MEDAN | Ketegangan antara China dengan AS kian menjadi-jadi. Dua negara yang tengah terlibat perang dagang sengit tersebut tengah mendapatkan perhatian yang serius dari pelaku pasar.

Meskipun perang dagang tersebut pada hari ini belum begitu mempengaruhi kinerja pasar saham di Asia. Mayoritas bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini dibuka di zona hijau.

Menurut Pengamat Keuangan Sumut Gunawan Benjamin, IHSG juga ikut menguat di level 8.062 di sesi pembukaan perdagangan. Pasar tidak banyak mendapatkan sentimen dari rilis agenda ekonomi pada hari ini. Masih dikarenakan minimnya rilis data penting, terlebih AS mengalami penutupan pemerintahannya.

“Disisi lain kinerja mata uang rupiah pada perdagangan pagi ini relatif stabil dikisaran level Rp16.565 per US Dolar,” sebutnya melalui keterangan tertulisnya, Kamis (16/10/2025).

Dikatakannya, baik Rupiah dan IHSG masih berpeluang ditransaksikan di dua zona yang berbeda. Ditengah minimnya agenda ekonomi pada hari ini membuat pasar keuangan akan lebih banyak bergerak secara teknikal.

“IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 8.030 hingga 8.090, sementara Rupiah berpeluang dalam rentang 16.540 hingga Rp16.570 per US Dolarnya,” ujarnya.

Pelaku pasar selanjutnya akan terfokus pada rapat yang akan diselenggarakan oleh sejumlah pemimpin China di pekan depan. Dalam rapat tersebut China akan menentukan kebijakan ekonomi strategis sering dengan kian memburuknya hubungan dagang dengan AS. Hasil dari rapat tersebut berpeluang menjadi sentimen penggerak pasar selanjutnya.

Berpeluang menciptakan kejutan-kejutan baru di pasar keuangan dan menciptakan volatilitas pasar yang cukup signifikan.

“Terpisah harga emas dunia ditransaksikan naik di level $4.232 per ons troy, atau sekitar 2.27 juta per gram. Harga emas tak henti-hentinya mencetak rekor tertinggi baru, seiring dengan ketidakpastian kondisi ekonomi global belakangan ini,” tutupnya. KMC/R