Harga Emas Cetak Rekor Tembus $3.900, Rupiah Melemah di Awal Pekan

koranmonitor – MEDAN | Rilis data cadangan devisa di tanah air akan menjadi data pembuka pada perdagangan awal pekan ini. Pada bulan Agustus, cadangan devisa di tanah ari berada di level $150.7 Miliar.

Selanjutnya data indeks kepercayaan konsumen pada perdagangan di hari Rabu (6/10/2025), yang turut dibarengi juga dengan rilis data penjualan kendaraan bermotor roda dua. Disusul sehari setelahnya ada rilis data penjualan mobil.

Dan sejumlah data eksternal yang tengah dinanti pelaku pasar selanjutnya adalah rilis klaim pengangguran AS secara mingguan, ditambah dengan pidato Gubernur Bank Sentral AS.

“Dan di akhir pekan nantinya ada sejumlah rilis data penting lainnya dari AS seperti tingkat pengangguran dan penyerapan tenaga kerja diluar sektor pertanian,” sebut Pengamat Keuangan Sumut Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/10/2025).

Jadi pasar keuangan di tanah air akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen fundamental, setidaknya hingga Rabu mendatang.

“Awal pekan ini IHSG dibuka menguat di level 8.155, sejalan dengan kinerja mayoritas bursa di Asia yang dibuka di zona hijau. Disisi lain mata uang rupiah ditransaksikan melemah ke level Rp16.570 per US Dolar,” ujarnya.

Melemahnya mata uang Rupiah dipicu oleh membaiknya imbal hasil US Treasury 10 tahun ke level 4.142%. Ditambah lagi dengan kinerja USD Index yang alami kenaikan ke level 98.03. rupiah berpeluang ditransaksikan di zona merah selama sesi perdagangan berlangsung. Namun IHSG akan lebih banyak diselimuti kabar positif dari kinerja bursa saham di Asia.

“Terpisah harga emas dunia kembali cetak rekor tertinggi baru di level $3.923 per ons troy. Lunturnya kepercayaan investor terhadap US Dolar memicu terjadinya kenaikan pada harga emas. Government shut down di AS telah memicu pasar untuk beralih ke instrument save haven yakni emas. Saat ini harga emas ditransaksikan dikisaran harga 2.1 juta per gram,” tutupnya. KMC