Harga Emas dan Rupiah Terpuruk Bersamaan, IHSG Mampu Menguat

koranmonitor – MEDAN | IHSG ditutup menguat 0.76% di level 7.321,986, sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti BBRI, BBCA, BMRI hingga ADRO berkontribusi bagi penguatan IHSG pada hari ini.

IHSG menguat ditengah koreksi yang melanda mayoritas bursa yang ada di Asia. Bursa saham Nikkei, Hangseng, atau bahkan bursa di kawasan asia tenggara ditutup terpuruk pada perdagangan hari ini.

Menurut Pengamat Keuangan Sumut Gunawan Benjamin, IHSG bergerak anomali dengan ditutup menguat sekalipun banyak bursa mengalami keterpurukan. Bahkan IHSG menguat ditengah terpuruknya kinerja mata uang rupiah yang ditutup melemah Rp15.775 per US Dolar pada perdagangan hari ini.

“Kinerja Rupiah tertekan disaat US Dolar juga menguat terhadap sejumlah mata uang di asia seperti Yuan China, Dolar singapura, Yen Jepang dan Hongkong Dolar,” sebutnya melalui keterangan tertulisnya, Rabu (13/11/2024).

Namun, pelemahan rupiah masih yang terburuk dibandingkan dengan sejumlah mata uang asia yang disebutkan. Pelemahan rupiah pada hari ini juga bertepatan dengan memburuknya kinerja penjualan ritel secara tahunan (YoY) di bulan September. Realisasi penjualan ritel melambat menjadi 4.8%, dibandingkan capaian bulan sebelumnya sebesar 5.8%.

Data tersebut memang tidak sepenuhnya menjelaskan tekanan yang terjadi pada pasar keuangan di hari ini. Akan tetapi tekanan pada mata uang Rupiah lebih dikarenakan oleh sikap pasar yang menilai The FED kedepan akan lebih bernada hawkish.

“Sementara itu, penguatan IHSG saya pikir lebih dikarenakan oleh technical rebound. Disisi lain harga emas terpantau melemah di level $2.593 per ons troy, atau sekitar 1.3 juta per gram,” ungkapnya. KMC