EKONOMI

Harga Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi Jelang Pemangkasan Bunga Acuan The Fed

koranmonitor – MEDAN | Negosiasi perdagangan antara AS dengan China dikabarkan berjalan baik, dimana kabar tersebut merunut pernyataan Presiden AS Donald Trump.

Progress negosiasi yang positif setelah terjadi kesepakatan “kerangka kerja” terkait divestasi tik – tok milik China. Presiden AS dan Presiden China dijadwalkan akan bertemu membahas kesepakatan tesebut pada hari jumat mendatang.

Pertemuan kedua pemimpin tertinggi dari negara tersebut akan menjadi sentimen yang menentukan pergerakan pasar. Tentunya setelah kebijakan suku bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Sentral AS atau The Fed nantinya. Sementara itu, pasar keuangan tidak banyak dipengaruhi agenda ekonomi besar pada perdagangan hari ini.

“IHSG di buka menguat pada sesi perdagangan pagi di level 7.979. Kinerja IHSG ditransaksikan menguat seiring dengan membaiknya kinerja mayoritas bursa saham di Asia,” sebut Pengamat Keuangan Sumut Gunawan Benjamin.

Disisi lainnya, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan menguat ke level Rp16.360 per US Dolar. Rupiah berpeluang menguat terhadap US Dolar selama sesi perdagangan hari ini.

“Spekulasi pasar yang begitu kuat akan pemangkasan bunga acuan menjadi pendorong koreksi US Dolar di hari ini. Imbal hasil US Treasury berikut USD Index berpeluang alami tekanan jika saat bunga acuan The Fed diturunkan,” sebutnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (16/9/2025).

Disisi lain harga emas kembali cetak rekor tertinggi baru dikisaran harga $3.680 per ons troy ditengah spekulasi kebijakan moneter yang longgar di AS. Jika di rupiahkan, harga emas saat ini ditransaksikan di kisaran level 1.94 juta per gram. KMC

koranmonitor