IHSG dan Rupiah Alami Tekanan Jelang Kebijakan Moneter The Fed, Harga Emas Alami Pemulihan

oleh

koranmonitor – MEDAN | Realisasi data indeks kepercayaan konsumen AS meskipun turun, namun masih lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Data rilis indeks kepercayaan konsumen AS pada bulan oktober sebesar 94.6, atau lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya dikisaran level 93. Selanjutnya pelaku pasar akan menanti kebijakan moneter AS yang akan diputuskan esok dini hari.

Sementara itu, pada perdagangan hari ini pasar keuangan di Asia tidak akan banyak diwarnai rilis data ekonomi. Minimnya sentimen pasar akan membuat IHSG dan Rupiah lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen teknikal dibandingkan dengan sebaliknya. Dan kebijakan moneter AS akan memberikan pengaruh besar pada pasar keuangan di tanah air esok hari.

“Kinerja indeks bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini bergerak sideways dengan kecenderungan menguat. IHSG juga ikut dibuka menguat di level 8.107. Meskipun IHSG kerap diperdagangkan di zona merah sejauh ini,” sebut Pengamat Keuangan Sumut Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/10/2025).

IHSG diproyeksikan berada dalam rentang 8.050 hingga 8.130. Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini terpantau alami pelemahan di level Rp16.630.

“Kinerja Rupiah bertolak belakang dengan US Treasury 10 Tahun yang imbal hasilnya justru alami penurunan. Pasar masih bersikap wait and see jelang pemangkasan bunga acuan The Fed pada hari ini. Mata uang Rupiah diproyeksikan akan berada dalam rentang Rp16.580 hingga 16.650 selama sesi perdagangan,” sebutnya.

Disisi lainnya, harag emas dunia sedikit membaik kinerjanya di kisaran level $3.965, atau sekitar 2.13 juta per gram. “Harga emas sedikit membaik jelang keputusan bunga acuan Bank Sentral AS atau The Fed yang diproyeksikan akan memangkas bunga acuan sebanyak 25 basis poin pada perdagangan hari ini,” tutupnya. KMC/R