EKONOMI

IHSG Mencoba Bangkit Dari Tekanan, Harga Emas Masih Tak Terbendung

koranmonitor – MEDAN | Kinerja IHSG di akhir pekan ini mengalami pemulihan, setelah sempat terpuruk cukup dalam sepekan perdagangan terkahir. IHSG menutup pekan ini di zona hijau dengan penguatan 1.71% di level 6.678,24.

Penguatan IHSG tidak sendirian, karena sejumlah bursa di asia juga diperdagangkan menguat pada akhir pekan ini, juga setelah sempat terpuruk cukup dalam sebelumnya.

Mata uang Rupiah justru bernasib berbeda dengan IHSG. Sekalipun sempat mengalami tekanan dan ditutup di teritori negatif. Namun Rupiah sendiri justru mampu menorehkan kinerja yang lebih baik, karena kebangkrutan sejumlah Bank di AS yang menjalar ke Eropa justru menjadi angin segar bagi mata uang Rupiah. Dimana Rupiah diperdagangkan menguat dikisaran Rp15.357 per US Dolar pada sesi perdagangan, Jumat (17/3/2023) sore.

Disisi lain, harga emas dunia menorehkan kinerja yang sangat bagus selama sepekan terakhir. Dimana akhir pekan ini harga emas berada dikisaran $1.928 per ons troy.

“Kenaikan harga emas selama sepekan terakhir, tentunya menjadi kabar yang menggembirakan bagi yang punya emas. Saat ini harga emas ditransaksikan dikisaran level Rp955 ribu per gramnya,” sebut pengamat ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benyamin kepada koranmonitor.com, Jumat (17/3/2023).

Penguatan kinerja pasar keuangan di akhir pekan, belum sepenuhnya mencerminkan kondisi pasar yang sudah mengalami pemulihan. Sejumlah masalah mendasar seperti kebangkrutan yang terjadi pada perbankan yang ada di Amerika Serikat dan Eropa, masih menyisahkan kekuatiran akan kemungkinan tekanan yang lebih besar atau kebangkrutan lain yang bisa saja terjadi.

“Saya menilai kinerja bursa saham yang menguat di akhir pekan lebih merupakan penguatan secara teknikal. Pasar saham sudah mengalami jenuh jual, sehingga ada pembalikan pada pasar saham secara teknikal. Namun secara fundamental pasar keuangan khususnya saham, belum sepenuhnya bebas dari resiko kemungkinan adanya kebangkrutan baru pada sistem keuangan global,” ujarnya.

Jadi dengan penguatan kinerja pasar keuangan di akhir pekan ini. Maka kita justru lantas menyimpulkan bahwa ancaman atau tekanan di pasar keuangan telah sepenuhnya hilang. Meskipun di Indonesia tidak mengalami kebangkrutan seperti yang terjadi di perbankan AS. Akan tetapi sentimen buruk yang terjadi di Negara lain kerap menyebar dan membuat kinerja pasar keuangan di tanah air tertekan.KM-red

admin

Recent Posts

Ops Kancil Toba 2025,  Polres Labusel Tangkap 8 Pelaku Curanmor dan Sita 15 Motor

koranmonitor - LABUSEL | Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Labuhan Batu Selatan (Labusel), berhasil…

56 tahun ago

Dukung Pelatihan AI untuk Guru di Sumut, Bobby Nasution Harap Dorong Transformasi Pendidikan

koranmonitor - MEDAN | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution mendukung program pelatihan…

56 tahun ago

Aktivitas Toto Gelap Bermerek “NG” Marak di Medan dan Deli Serdang, Omzet Capai Ratusan Juta Per Hari

koranmonitor - MEDAN | Meski Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) gencar anggota berbagai bentuk…

56 tahun ago

Rico Waas Tegaskan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Publik dan Kesehatan

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan komitmen Pemerintah…

56 tahun ago

Demo di PT Universal Gloves di Patumbak Ricuh, Wartawan Jadi Korban Pemukulan Diduga oleh Preman Bayaran

koranmonitor - PATUMBAK | Aksi unjuk rasa warga di depan PT Universal Gloves (UG), Jalan Besar…

56 tahun ago

Rico Waas Tekankan Program CSR BNCT Harus Berdampak Nyata bagi Warga Belawan

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan agar program…

56 tahun ago