EKONOMI

IHSG, Rupiah Hingga Harga Emas Menguat Setelah The FED Naikan Bunga Acuan

AKHIRNYA ada sedikit yang lebih pasti terkait dengan pergerakan suku bunga acuan Bank Sentral AS ke depan. Dimana The FED sejuah ini diperkirakan akan menaikkan bunga acuannya satu kali lagi di tahun 2023 ini.

Berbeda dengan sikap maupun ekspektasi sebelum terjadinya krisis di sejumlah perbankan di AS, dimana sikap hawkish masih ditunjukkan dengan agresifitas yang tinggi untuk menaikkan bunga acuan.

Meskipun belum juga pasti bunga acuan nantinya akan berhenti dalam waktu dekat, akan tetapi setidaknya ketidakpastian di pasar keuangan saat ini sedikit mereda. Sejauh ini, pasar melihat Bank Sentral AS akan lebih lunak dalam menghadapi inflasi, seiring dengan kondisi perbankan di AS yang beberapa diantaranya mengalami kebangkrutan.

Walau belum sepenuhnya menggaransi bahwa suku bunga akan berhenti di suatu titik, dan masih ada ancaman resesi serta potensi kebangkrutan bank lainnya. IHSG pada akhir pekan ini menguat 1.06% di level 7.762,25. Sementara mata uang rupiah juga ditransaksikan menguat dikisaran Rp15.150 per US Dolar pada perdagangan sore ini, atau setelah The FED menaikkan bunga acuannya.

Pasar keuangan merespon positif kebijakan The FED serta proyeksi perkembangan suku bunganya ke depan. Walaupun pada dasarnya pelaku pasar masih mengkuatirkan beberapa sentimen lain terkait dengan situasi ekonomi yang bisa saja kian memburuk.

Sementara itu, harga emas rehat setelah sempat naik diatas $2.000 per ons troy nya di pekan ini. Pada akhir pekan harga emas ditransaksikan dikisaran harga $1.985 per ons troy nya. Harga emas tetap berpeluang untuk melanjutkan tren kenaikannya. Setidaknya dipicu oleh kebangkrutan sejumlah bank di AS yang memaksa The FED sedikit mengabaikan tingginya inflasi.

Dan jika nantinya ada dampak sistemik atau kembali munculnya kebangkrutan lain di sektor perbankan. Maka harga emas sangat berpeluang untuk mendekati $2.300 per ons troy nya. Dan koreksi yang terjadi di akhir pekan ini lebih dikarenakan faktor teknikal. Dimana harga emas yang sudah memasuki masa jenuh beli sehingga rawan untuk turun harganya.(penulis: Gunawan Benyamin, pengamat ekonomi Sumut)

admin

Recent Posts

Warga Medan Haru: Terima Kasih Wali Kota Rico Waas atas Program Tebus Ijazah

koranmonitor - MEDANĀ | Suasana haru menyelimuti kegiatan Sapa Warga yang digelar Wali Kota Medan, Rico…

56 tahun ago

Sapa Warga, Wali Kota Medan Rico Waas Tebar Keceriaan di SDN 067263 Marelan

koranmonitor - MEDAN | Suasana riang mewarnai akhir pekan di SDN Negeri 067263, Jalan Sani…

56 tahun ago

Perjuangan Ijeck di DPR RI, Tuntaskan Masalah Infrastruktur Demi Tingkatkan Perekonomian Hingga Pariwisata

koranmonitor, Jakarta - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Musa Rajekshah berharap pemerintah memberi…

56 tahun ago

Usai Marcopolo dan Blue Star di Bongkar, Pembongkaran CDI di Taksir Rugi Rp4 Miliar

koranmonitor - BINJAI | Usai gedung Tempat Hiburan Malam (THM) Marcopolo dan Blue Star yang…

56 tahun ago

Kapolri Lantik Komjen Dedi Prasetyo Jadi Wakapolri

koranmonitor - JAKARTA | Komjen Dedi Prasetyo resmi dilantik menjadi Wakapolri. Kadiv Humas Mabes Polri…

56 tahun ago

Wali Kota Medan Tegaskan Tidak Ada Kenaikan PBB: Fokus Cegah Kebocoran dan Benahi Data Pajak

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas menegaskan, Pemerintah Kota…

56 tahun ago