koranmonitor – MEDAN | Pada hari ini pelaku pasar akan menanti kebijakan suku bunga cuan yang akan diputuskan oleh Bank Indonesia. Sejauh ini diproyeksikan besaran bunga acuan akan tetap sama di level 5.25%.

Jika suku bunga acuan tidak mengalami perubahan, kinerja pasar keuangan berpeluang merespon positif kebijakan BI tersebut.

Kebijakan BI yang menahan suku bunga akan membuat pasar lebih nyaman seiring dengan kebijakan The Fed atau Bank Sentral AS yang belum jelas arah kebijakannya.

“Mata uang Rupiah pada perdagangan pagi ini terpantau alami pelemahan ke level Rp16.325 per US Dolar. Kinerja Rupiah terlihat mengalami tekanan seiring dengan minimnya sentimen pasar, ditambah pelaku pasar yang masih menanti kebijakan bunga acuan BI,” sebut Pengamat Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya, Rabu (20/8/2025).

Dikatakannya, mata uang Rupiah masih berpeluang menguat terlebih jika suku bunga acuan BI bergerak ke arah yang membuat perbedaan suku bunga The Fed dan BI tidak diperlebar.

“Sementara itu, IHSG pada perdagangan pagi ini dibuka menguat ke level 7.874. Kinerja mayoritas bursa Asia yang mengalami pelemahan, ditambah dengan mata uang Rupiah yang juga melemah,” ujarnya.

Mendorong kemungkinan terjadinya koreksi pada IHSG. Dimana kinerja IHSG diproyeksikan akan berada dalam rentang 7.850 hingga 7.950 pada perdagangan hari ini.

Ditengah minimnya sentimen pasar, rencana perdamaian antara Rusia – Ukraina akan menjadi sentimen besar yang akan merubah dinamika pasar. Ditengah minimnya sentimen eksternal, kondisi pasar keuangan akan menanti kesepakatan apa yang akan dicapai dalam perundingan damai tersebut.

“Terpisah harga emas dunia ditransaksikan melemah ke level $3.314 per ons troy, atau sekitar 1.75 juta per gram,” tutupnya. KMC