koranmonitor – MEDAN | Pada hari ini, fokus pelaku pasar akan tertuju pada kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia. Dimana Bank Indonesia (BI) diproyeksikan akan tetap mempertahankan besaran bunga acuannya di level 5.75%.
Namun bukan hanya kebijakan besaran kebijakan bunga acuannya saja. Lebih dari itu, gambaran kondisi ekonomi yang dipaparkan oleh Gubernur BI turut dinanti pelaku pasar.
Setelah BI menetapkan besaran bunga acuan, sekitar berselang 12 jam The FED (Bank Sentral AS) juga akan menetapkan besaran bunga acuannya. Diproyeksikan The FED akan tetap mempertahankan besaran bunga acuan di level yang sama 4.5%.
“Dan lagi-lagi pelaku pasar juga menanti pidato dari Gubernur Bank Sentral AS, khususnya terkait kondisi ekonomi AS serta arah kebijakan di masa yang akan datang,” sebut Pengamat Keuangan Sumut Gunawan Benjamin, Rabu (19/3/2025) melalui keterangan tertulisnya.
Pasar saham di Asia pada perdagangan pagi terpantau bergerak mixed. IHSG pada sesi pembukaan ditransaksikan melemah tipis ke level 6.221.
“Belum bisa dipastikan apakah IHSG akan mendapatkan momentum pembalikan arah ditengah memanasnya perang dagang. Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan melemah ke level Rp16.470 per US Dolar,” ujarnya.
Pelemahan rupiah pada sesi perdagangan pagi ini berpeluang menjadi beban bagi kinerja IHSG. Secara teknikal IHSG masih sulit untuk diproyeksikan arahnya. “Namun diyakini pelaku pasar akan fokus pada sejumlah level psikologis terdekat sebagai acuan untuk membuat keputusan investasi jangka pendek,” ujarnya lagi.
Disisi lain, harga emas pada perdagangan pagi ini ditransaksikan relatif stabil di level $3.029 per ons troy, atau sekitar 1.6 juta per gram. KMC