EKONOMI

Jika Bulan Maret Sumut Realisasikan Deflasi, Ini Bukan Pertanda yang Bagus

HARGA kebutuhan pangan masyarakat pada bulan Ramadhan ini bergerak variatif, jika membandingkan harga pada bulan sebelumnya. Harga beras kualitas bawah, bawang putih, dan daging sapi mengalami kenaikan.

Dan untuk harga beras harganya naik sedikit di pekan terakhir bulan maret. Sementara itu harga cabai merah, cabai rawit, daging ayam dan telur ayam terpantau mengalami penurunan.

Dan selebihnya untuk sejumlah harga kebutuhan pokok lainnya bergerak stabil. Kenaikan harga paling tinggi terjadi pada komoditas bawang putih yang naik sekitar 6.8%.

Sementara penurunan paling besar terjadi pada cabai rawit yang lebih dari 27%, disusul cabai merah yang anjlok di atas 17%. Penurunan harga komoditas cabai tersebut menjadi pemicu penurunan IHK, yang nantinya akan bermuara pada terciptanya deflasi pada bulan maret 2023.

Deflasi disaat terjadi demand yang meningkat, karena bertepatan dengan ramadhan tentunya menyisakan pertanyaan besar. Sejauh ini, memang ada indikasi penurunan daya beli pada masyarakat. Disisi lain, masyarakat juga terindikasi tengah mengerem belanja, dimana terlihat dari minat masyarakat menengah yang juga menurunkan minat membeli barang tahan lama dalam waktu dekat.

Sementara itu, banyak masyarakat yang juga tengah mempersiapkan pengeluaran yang lebih besar untuk pendidikan. Dan sengaja menghemat pengeluaran selama Ramadhan dan Idul Fitri. Selanjutnya kita akan melihat bagaimana konsumsi masyarakat setelah pembayaran gaji pada tanggal 1 April. Beserta pembayaran THR, gaji ke 13 serta bentuk insentif lain yang diberikan menjelang Idul Fitri.

Motor penggerak konsumsi masyarakat ada disitu, sehingga saya masih optimis bahwa belanja masyarakat akan meningkat di dua pekan menjelang Idul Fitri. Namun masalahnya adalah apakah konsumsi jelang Idul Fitri ini akan lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sejauh ini memang belum bisa disimpulkan, tetapi indikasi melambatnya belanja masyarakat sudah terlihat sejauh ini.

Dengan melihat perkembangan harga di pasar, saya memperkirakan bahwa Sumut berpeluang deflasi di atas 0.2%. Realisasi deflasi ini memang dibutuhkan setelah Sumut mengalami inflasi yang tinggi di atas nasional pada bulan januari kemarin. Tetapi disisi lain, deflasi yang kemungkinan akan terjadi di bulan Maret jangan disepelekan. Karena bisa saja menjadi indikasi yang tidak baik bagi perekonomian Sumut.(penulis: Gunawan Benyamin, pengamat ekonomi)

admin

Recent Posts

Semarak Medan Digifest 2025: Edukasi Digital, Ekspresi Kreatif, dan Sinergi Bersama

koranmonitor - MEDAN | Rangkaian kegiatan Medan Digifest 2025 yang digelar di Taman Cadika Medan,…

56 tahun ago

Roni Prima Desak Kapolri Tindak Tegas Kompol DK Terkait Dugaan Kriminalisasi

koranmonitor - MEDAN | Praktisi hukum asal Jakarta, Roni Prima, mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit…

56 tahun ago

Pakaian Adat Mandailing, Wali Kota Medan Rico Waas Tampil Berwibawa di HUT ke-80 RI

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, mencuri perhatian saat…

56 tahun ago

Merah Putih Berkibar di Medan, Ribuan Warga Meriahkan HUT ke-80 RI

koranmonitor - MEDAN | Ribuan warga memadati Lapangan Merdeka Medan, Minggu (17/8/2025), untuk mengikuti upacara…

56 tahun ago

HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Gubernur, Wagub, dan Sekdaprov Sumut Kompak Pakai Baju Adat

koranmonitor - DELI SERDANG | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution, Wakil Gubernur…

56 tahun ago

Polda Sumut Gelar Upacara Kehormatan dan Renungan Suci di TMP Bukit Barisan

koranmonitor - MEDAN | Upacara Kehormatan dan Renungan Suci dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik…

56 tahun ago