EKONOMI

Kebijakan The FED Kian Jauh Dari Ekspektasi, Pasar Keuangan Merespon Dingin

koranmonitor – MEDAN | Bank Sentral AS atau The FED tetap mempertahankan besaran bunga acuannya di level 5.5%. Kebijakan tersebut diambil saat inflasi inti AS justru mengalami penurunan menjadi 3.4% di bulan Mei y-o-y.

Secara keseluruhan inflasi di AS juga turun di level 3.3% year on year. Dan The FED sendiri memberikan sinyal pemangkasan bunga acuan satu kali di tahun ini melalui dot plot.

Namun, hasil dot plot juga menunjukan ada pejabat Bank Sentral AS yang justru menilai bahwa pemangkasan bunga acuan mungkin tidak akan pernah ada di tahun ini. ” Terkait dengan kebijakan penting Bank Sentral AS tersebut, IHSG dibuka menguat di level 6.893 dan mata uang rupiah ditransaksikan menguat di level Rp16.270 per US Dolar,” sebut Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya, Kamis (13/6/2024).

Dikatakannya, pasar keuangan berkinerja cukup baik pada sesi perdagangan pagi. Dari sejumlah indikator yang ada, saya menilai Rupiah yang memiliki potensi untuk berada di zona hijau selama sesi perdagangan hari ini. ” Sementara IHSG, masih cukup volatile dan berpeluang ditransaksikan di dua zona. Seiring dengan respon sejumlah bursa di Asia yang walaupun mayoritas menguat, namun penguatannya sangat terbatas,” ujarnya.

IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang ditransaksikan dalam rentang 6.830 hingga 6.900. sementara Rupiah berpeluang untuk bergerak dalam rentang 16.230 hingga 16.280. Pada dasarnya, arah kebijakan The FED ke depan justru lebih hawkish ketimbang spekulasi kebijakan sebelumnya. Dimana The FED justru diproyeksikan akan memangkas bunga acuannya sebanyak 3 kali di tahun 2024 ini.

Tentunya kebijakan The FED tidak bisa dianggap sebagai kabar baik sepenuhnya. Karena The FED kian jauh dari kemungkinan pemangkasan bunga acuan. Selain pasar keuangan yang merespon dingin kebijakan The FED, harga emas juga terpantau terkoreksi tipis di kisaran level $2.313 per ons troy nya. Emas gagal mengalami kenaikan, karena suku bunga acuan US Dolar masih bertahan tinggi untuk waktu yang lama. KMC

koranmonitor

Recent Posts

Polda Sumut Gagalkan Perdagangan 36 PMI Ilegal ke Malaysia di Asahan

koranmonitor - MEDAN | Subdit IV Renakta Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumut berhasil menggagalkan praktik perdagangan…

56 tahun ago

Ucapan Bobby Soal Plat BL Dipelintir, Faktanya Demi PAD dan Jalan

koranmonitor - MEDAN | Polemik pernyataan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, terkait kendaraan berpelat BL…

56 tahun ago

Penunjukan Kombes Calvijn Simanjuntak sebagai Kapolrestabes Medan Sudah Tepat, Berantas Narkoba dan Kejahatan Jalanan

koranmonitor - MEDAN | Penunjukan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak sebagai Kapolrestabes Medan oleh Kapolri dinilai…

56 tahun ago

Wakil Wali Kota Medan Tinjau Harga Pangan di Pasar Petisah dan Pusat Pasar

koranmonitor - MEDAN | Wakil Wali Kota Medan, H. Zakiyuddin Harahap saat meninjau harga bahan…

56 tahun ago

Pengedar Sabu Jalan Denai Ditangkap Polrestabes Medan, Terancam 12 Tahun Penjara

koranmonitor - MEDAN | Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan berhasil menangkap seorang pengedar sabu di Jalan…

56 tahun ago

Kahiyang Ayu Perkenalkan Wastra Khas Sumut kepada Istri Dubes AS

koranmonitor - MEDAN | Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) Kahiyang Ayu, memperkenalkan…

56 tahun ago