Gunawan Benyamin
koranmonitor – MEDAN | Pengamat ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benyamin mengatakan, harga emas mencoba bangkit dari tekanan. Setelah harga emas sempat tertekan dikisaraan $1.870-an per ons troy di akhir pekan kemarin.
Harga emas pada pertengahan pekan ini mengalami penguatan dikisaran $1.895 per ons troynya. Harga emas membaik sekalipun Bank Sentral AS memberikan sinyalemen kenaikan suku bunga acuannya.
Gubernur Bank Sentral AS menyatakan bahwa sekalipun inflasi mulai mengalami penurunan. Namun kenaikan suku bunga acuan oleh The FED masih akan dibutuhkan.
Pernyataan tersebut memang memicu spekulasi tentang kapan kemungkinan Bank Sentral AS akan menghentikan kebijakan menaikkan suku bunganya. Dan akan dinaikkan sampai di level berapa nantinya juga masih menjadi spekulasi sejauh ini.
Sekalipun sejuah ini dugaan sementara The FED akan menaikkan bunga hingga di level 5.5%. Dan sekalipun nantinya ekspektasi tersebut benar benar terjadi, tetapi yang mejadi pertanyaan selanjutnya adalah butuh waktu berapa lama untuk mencapai kesana. Namun bagi investor emas, jika kenaikan bunga acuan dilakukan sebesar 25 basis poin untuk setiap bulannya.
“Maka, harga emas tetap berpeluang untuk mengalami kenaikan. Saya melihat emas masih sangat menjanjikan karena The FED sendiri diyakini akan berhenti menaikkan bunga acuannya di level tertentu. Saat-saat sekarang ini investor diperkirakan akan lebih banyak mengakumulasi emas. Disisi lain, nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar diperdagangkan melemah di level 15.135 sore ini,” sebut Gunawan Benyamin melalui keterangan tertulisnya diterima koranmonitor.com, Rabu (8/2/2023).
Dengan pelemahan Rupiah tersebut, kata Gunawan, maka harga emas saat ini ditransaksikan di kisaran harga Rp925 ribu per gramnya. Jauh lebih baik dibandingkan dengan harga di akhir pekan kemarin di kisaran Rp860 ribu per gramnya.
Sementara itu, tambahnya, kinerja IHSG selama pekan ini bergerak cukup volatile menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi inggris. Untuk fundamental IHSG sendiri masih ditopang oleh laju pertumbuhan ekonomi nasional (5.31%), yang mampu tumbuh sedikit lebih tinggi dari ekspektasi dan mendorong penguatan IHSG dalam dua hari perdagangan terakhir.
“IHSG pada perdagangan hari ini ditutup naik tipis 0.07% di level 6.940,12. Setelah sempat bergerak volatile di pekan ini. Volatilitas pada pasar saham global diyakini kian tinggi di akhir pekan. Karena rilis pertumbuhan ekonomi inggris akan menjadi tolak ukur dalam melihat perkembangan ekonomi Negara besar lainnya di tahun 2023 ini,” sebutnya mengakhiri.KMC
koranmonitor - MEDAN | Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan perayaan pada peringatan Hari Bhayangkara…
koranmonitor - MEDAN | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mengimbau seluruh kantor-kantor pemerintah dan swasta…
koranmonitor - BINJAI | Dalam rangka upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan menciptakan situasi kamtibmas yang…
koranmonitor - MEDAN | Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto memberikan penghargaan kepada sejumlah…
koranmonitor - MEDAN | Pasca Kadis PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting tertangkap tangan (OTT)…
koranmonitor - MEDAN | Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto menyampaikan permohonan maaf kepada…