Categories: EKONOMI

Kredit Permaisuri Bank Sumut Cabkor Siantar Capai Rp 2,4 Miliar

MEDAN | Kredit Permaisuri ( perempuan mandiri dan suri tauladan) untuk wilayah Bank Sumut Cabang Koordinator (cabkor) Pematang Siantar hampir mencapai target. Saat ini dari target 50 Kelompok kini sudah mencapai 40 kelompok binaan terdiri dari 400 orang yang tersebar di wilayah pematang Siantar dan Simalungun.

“Saat ini kelompok binaan kita pada produk Kredit permaisuri ini sudah 40 kelompok, target Kitakan 50 kelompok, diharapkan akhir tahun ini dapat tercapai,” papar koordinator CVO Bank Sumut Cabkor Pematang Siantar, Monika novelista Panjaitan pada acara kunjungan Bank Sumut bersama Ikatan Wartawan Online (IWO) kepada nasabah kredit permaisuri di Desa Nagori Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Kabupaten Simalungun, Kamis (30/8/2018)

Kredit permaisuri (perempuan mandiri dan suri tauladan) ini dijelaskan Monika dihadirkan khusus untuk kaum ibu atau perempuan yang sudah menikah dengan usia 21 tahun dan mempunyai usaha yang produktif.

“Sasaran kredit ini ibu-ibu golongan prasejahtera agar ekonomi mereka meningkat, Kita mulai kredit Rp 1 juta sampai Rp 5 juta dan Rp 5 juta sampai Rp 50 juta, kelebihannya untuk melakukan peminjaman kredit permaisuri ini tidak ada agunan,” jelasnya lagi seraya mengaku dana yang sudah dilepas atau dikucurkan sejak tahun 2010 sampai saat ini sudah mencapai Rp 2,4 Miliar.

Kelebihan kredit permaisuri ini selain tidak ada agunan juga memiliki bunga rendah yakni hanya 15,6 % pertahun. Pinjaman mulai Rp 1 juta sampai Rp 60 juta.

“Kita berharap dengan adanya bantuan kredit permaisuri ini, kaum ibu dapat mandiri dan menjadikan perekonomian keluarga menjadi mapan,” kata Monika.

Ternyata Kredit Permaisuri ini sangat bermanfaat bagi kaum ibu, selain memperlancar usaha juga dapat menopang perekonomian keluarga. Seperti pengakuan salah seorang nasabah, Siti Adisma yang sudah bergabung dalam binaan Bank Sumut Cabkor Pematang Siantar sejak tahun 2010.

“Manfaatnya sangat banyak. Kita tidak perlu lagi melakukan peminjaman sama rentenir yang bunganya besar, dengan pinjaman ini kita lebih mudah apalagi tanpa agunan. Produksi kita jadi terbantu, dulu jika tersendat modal kita terpaksa berhenti produksi namun sejak ada bantuan produksi kita lancar sampai sekarang,”kata Siti Adisma.

Ibu yang memiliki 4 anak ini mengaku memiliki usaha tenun ulos , dalam sehari saat ini ia bisa memproduksi ulos sebanyak 3 lembar lalu dikumpulkan hingga dijual kepengepul seharga Rp 150 rbu/ lembarnya. Kini usaha tenunnya tak berhenti berproduksi.

“Harapan kita prosesnya dipermudah dan dipercepat karena sesudah selesai pinjaman jangan sampai terhenti, karena kalau sudah terhenti kita jadi kesulitan untuk memproduksi tenun ulos,” tandasnya.red

admin

Recent Posts

MAKI Kritik PPATK Mau Blokir Rekening Nganggur 3 Bulan: Melanggar Hukum

koranmonitor - JAKARTA | Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengkritik keras kebijakan Pusat Pelaporan dan…

56 tahun ago

BERITA DUKA. Mantan Menag Suryadarma Ali Meninggal Dunia

koranmonitor - JAKARTA | Mantan Menteri (Menang) Agama RI periode 2009-2014 Suryadharma Ali meninggal dunia,…

56 tahun ago

Tinjau Kampung Nelayan Indah, Rico Waas Langsung Tanggapi Keluhan Warga soal Air dan Infrastruktur

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, meninjau langsung kawasan Kampung…

56 tahun ago

Workshop Branding dan Fotografi, Rico Waas: Keterampilan Mengemas Konten Medsos Dekatkan Pemerintah dengan Masyarakat

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menekankan pentingnya keterampilan dalam mengemas…

56 tahun ago

Kapolda Sumut Buka Diktukba 2025-2026: Lahirkan Polisi Masa Depan Berintegritas

koranmonitor - LANGKAT | Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, memimpin upacara…

56 tahun ago

Komitmen Perangi Narkoba, Polres Labusel Tangkap Dua Pengedar Sabu

koranmonitor - LABUSEL | Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Labuhan Batu Selatan (Labusel) terus…

56 tahun ago