EKONOMI

Meskipun Ditopang Bansos, Ekonomi Sumut di 2023 Tertekan Kinerja Ekspor

LAJU pertumbuhan ekonomi Sumut sebesar 5.01% di tahun 2023, masih lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya sebesar 5.1%.

Pertumbuhan ekonomi Sumut masih sedikit mengecewakan, dimana melambatnya kinerja ekspor baik dihitung secara kumulatif maupun kuartalan menunjukan pertumbuhan negatif.

Ekonomi Sumut terbebani dengan melemahnya kinerja ekspor, bahkan secara kuartalan (Q4 ke Q3) kinerja impor Sumut mengalami kenaikan sebesar 6.22%.

Disisi lain, ekspornya justru terkontraksi 0.01%. Yang berarti perhitungan PDRB harus dikurangkan dengan besaran angka yang membengkak, karena pengurangannya adalah jumlah total ekspor dan impor.

Sementara itu, disisi lainnya konsumsi pengeluaran pemerintah secara kuartalan mengalami kenaikan sebesar 10.01%. Dimana bantuan sosial dan ragam subsidi di kuartal keempat 2023 mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Namun, pertumbuhan ekonomi Sumut justru masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di level 5.05%.

Secara tahunan kinerja ekspor dan impor Sumut pada dasarnya memang mengalami penurunan. Itu yang harusnya diwaspadai oleh pemerintah Sumut. Karena kalau tanpa berpijak kepada APBD yang memang setiap tahun dialokasikan naik, ditambah dengan tren belanja pemerintah yang meningkat seiring dengan penyaluran bantuan sosial.

Ekonomi Sumut jelas perlambatannya akan lebih buruk dibandingkan tahun ini.

Ekonomi Sumut harus didorong dari sisi produksi yang tercermin dari kinerja sektor lapangan usahanya. Sayangnya sektor pertanian yang tumbuh 5.05%, dan pedagang eceran yang tumbuh 6.56% di 2022 melambat di tahun 2023. Masih masing membukukan pertumbuhan 3.02% dan 5.81% di tahun 2023 kemarin. Sementara konstruksi masih mampu tumbuh, itupun dikarenakan realisasi belanja pemerintah jelang tutup tahun.

Dan untuk industri pengolahan pertumbuhannya juga sangat terbatas, dari 1.98% di tahun 2022 menjadi 3.44% di tahun 2023.

Sektor sektor lapangan usaha yang saya sebutkan tadi menyumbang banyak tenaga kerja. Perlambatannya jelas akan memberikan tekanan pada belanja rumah tangga, dan melambatnya penyerapan tenaga kerja. (Penulis: Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara)

admin

Recent Posts

Warga Medan Haru: Terima Kasih Wali Kota Rico Waas atas Program Tebus Ijazah

koranmonitor - MEDANĀ | Suasana haru menyelimuti kegiatan Sapa Warga yang digelar Wali Kota Medan, Rico…

56 tahun ago

Sapa Warga, Wali Kota Medan Rico Waas Tebar Keceriaan di SDN 067263 Marelan

koranmonitor - MEDAN | Suasana riang mewarnai akhir pekan di SDN Negeri 067263, Jalan Sani…

56 tahun ago

Perjuangan Ijeck di DPR RI, Tuntaskan Masalah Infrastruktur Demi Tingkatkan Perekonomian Hingga Pariwisata

koranmonitor, Jakarta - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Musa Rajekshah berharap pemerintah memberi…

56 tahun ago

Usai Marcopolo dan Blue Star di Bongkar, Pembongkaran CDI di Taksir Rugi Rp4 Miliar

koranmonitor - BINJAI | Usai gedung Tempat Hiburan Malam (THM) Marcopolo dan Blue Star yang…

56 tahun ago

Kapolri Lantik Komjen Dedi Prasetyo Jadi Wakapolri

koranmonitor - JAKARTA | Komjen Dedi Prasetyo resmi dilantik menjadi Wakapolri. Kadiv Humas Mabes Polri…

56 tahun ago

Medan Digifest 2025 Dorong Perluasan QRIS Hingga Lintas Negara

koranmonitor - MEDANĀ | Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara bersama Pemerintah Kota Medan…

56 tahun ago