koranmonitor – MEDAN | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis ke level 7.354 pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu (6/8/2025), setelah pada perdagangan sebelumnya terdorong oleh rilis data pertumbuhan ekonomi yang melampaui ekspektasi pasar.
Namun, pasar keuangan Tanah Air hari ini cenderung minim sentimen baru, dan tidak dibanjiri agenda ekonomi penting.
Ini disampaikan Pengamat Keuangan Sumut Gunawan Benjamin melalui keterangan tertulisnya, Rabu (6/8/2025).
Sementara itu, bursa saham di kawasan Asia bergerak cenderung datar dan bervariasi. Pelaku pasar global masih mencermati kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat terkait impor semikonduktor dan chip.
Kebijakan tersebut dinilai berada di luar kesepakatan tarif umum dan bertujuan untuk mendorong relokasi produksi chip ke dalam negeri AS. Langkah ini dinilai berpotensi memberi tekanan pada saham-saham teknologi di luar negeri, khususnya di kawasan Asia.
“Sejalan dengan kondisi regional, IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang terbatas pada kisaran 7.300 hingga 7.370 sepanjang sesi perdagangan hari ini,” ujarnya.
Dari pasar mata uang, nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis ke level Rp16.385 per dolar AS. Sama seperti IHSG, rupiah juga diproyeksikan bergerak sideways seiring minimnya katalis ekonomi baru yang dapat memengaruhi pergerakan pasar valas.
Dolar AS sendiri cenderung bergerak stabil karena sejumlah indikator ekonomi di Negeri Paman Sam masih menunjukkan konsistensi. Kondisi ini membuat pelaku pasar lebih berhati-hati dan cenderung mengandalkan analisis teknikal sambil mengambil posisi wait and see.
Di sisi lain, harga emas dunia tercatat menguat ke level US$3.376 per troy ounce, atau setara dengan sekitar Rp1,78 juta per gram.
“Penguatan harga emas ini mencerminkan masih kuatnya permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian kebijakan global,” tutupnya. KMC