koranmonitor – MEDAN | Masih ditengah minimnya agenda ekonomi pada perdagangan hari ini. Pasar keuangan akan lebih banyak dikendalikan oleh sentimen teknikal dibandingkan dengan isu fundamental.
Menurut Pengamat Keuangan Sumut Gunawan Benjamin, kinerja mayoritas bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini dibuka beragam dengan kecenderungan menguat. IHSG di sesi pembukaan perdagangan juga menguat kdi level 8.066.
Namun seperti biasanya, ditengah minimnya sentimen pasar yang berkembang saat ini. IHSG masih berpeluang untuk diperdagangkan di dua zona yang berbeda.
“IHSG masih berpeluang ditransaksikan dalam rentang 8.000 hingga 8.090. Pasar saham diproyeksikan akan kembali atraktif setelah AS nantinya merilis data inflasi yang akan menentukan kinerja pasar selanjutnya,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (23/9/2025).
Sementara itu, mata uang Rupiah juga terpantau relatif stabil dikisaran level Rp16.600 per US Dolar. Kinerja mata uang Rupiah terpantau tidak mengalami banyak perubahan ditengah stabilnya sejumlah kinerja ekonomi keuangan AS, seperti imbal hasil US Treasury yang juga relatif bergerak sideways. Pasar tengah mengambil posisi wait and see jelang rilis inflasi AS.
“Terpisah, harga emas dunia ditransaksikan stabil dikisaran level $3.742 per ons troy, atau sekitar 2 juta per gramnya. Harga emas pada perdagangan sebelumnya kembali mengukir sejarah dengan cetak rekor tertinggi baru,” ujarnya.
Tensi geopolitik yang memanas di Eropa, ditambah dengan rencana pemangkasan bunga acuan The Fed selanjutnya telah mendorong kenaikan harga emas belakangan ini. KMC