EKONOMI

Minta Pelonggaran PPKM, Ekonom Wanti-wanti Saat Kasus Covid-19 Turun

JAKARTA-koranmonitor | Pemerintah diminta melonggarkan PPKM darurat apabila kasus covid-19 di Indonesia benar-benar turun, bukannya berkurang karena jumlah tes turun.

Ini disanlmpaikan Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal, dalam diskusi secara daring, Jumat (23/7/2021).

Faisal menilai penurunan kasus covid-19 dalam beberapa hari terakhir ini, disebabkan pengurangan jumlah tes berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19.

” Menurut kami pemerintah semestinya mempertimbangkan kembali pelonggaran PPKM Darurat, karena tidak ada konklusi karena ketika kasus turun, tapi testing turun, jadi penyebab penurunannya apa,” ujar Faisal.

Faisal menambahkan, kebijakan yang diambil pemerintah selama ini masih cenderung bersifat jangka pendek, dan sementara alias adhoc. Sementara, penanganan pandemi membutuhkan solusi jangka panjang, baik dari sisi kesehatan maupun perekonomian.

“Saya sangat sepakat sekali bahwa respons yang adhoc jangka pendek, tidak tuntas, yang tidak melihat jangka panjang dari satu intervensi itu menjadi satu penyakit yang sudah kita alami sejak lama bahkan sebelum pandemi,” katanya.

Ia mengatakan jika kebijakan yang diambil terus bersifat adhoc akan menjadi ancaman baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan.

Padahal, ke depannya Indonesia juga menghadapi tantangan ekonomi secara eksternal karena AS mulai mengetatkan kebijakan perekonomian alias tapering off lantaran mulai pulih.

“Jadi, kesempatan kita untuk kemudian memperbaiki kondisi ini sebetulnya tahun ini. Kalau sampai berlarut-larut, 2022 awal khawatirnya ada double blow dari eksternal dan internal,” ujarnya.

Sepakat, Ekonom Senior Indef Fadhil Hasan mengaku telah menduga bahwa pandemi di Indonesia akan berlangsung panjang.

Pasalnya, sejak awal kebijakan pemerintah cenderung setengah-setengah baik dalam ekonomi maupun penanganan kesehatan.

“Saya kira kalau kita pinjam istilah Pak Faisal (Ekonom Senior Indef Faisal Basri) mungkin agak ekstrem, beliau menyatakan dalam penanganan krisis akibat pandemi ini kita terlalu menuhankan ekonomi dibandingkan kesehatan itu sendiri,” ujarnya.

Prediksinya, jika PPKM darurat yang berlaku saat ini belum kunjung menunjukkan tanda penurunan kasus, maka akan mengancam perekonomian di kuartal III 2021 dan kuartal selanjutnya. Karenanya, ia menilai pemerintah membutuhkan kebijakan tegas untuk menekan pandemi sehingga perekonomian nantinya bisa kembali berjalan.

“Saya kira kita akan mengalami krisis yang prolong, panjang selama kita tidak memiliki kebijakan yang firm, yang betul-betul menangani krisis ini dengan suatu kebijakan yang bisa secara signifikan dan dalam waktu yang singkat itu menekan penyebaran pandemi covid itu sendiri,” ujarnya.KM-red/cnn

admin

Recent Posts

Polres Labusel Ringkus 4 Tersangka Narkoba dan Sita 56 Gram Sabu

koranmonitor - LABUSEL | Satuan Reserse Narkoba Polres Labuhan Batu Selatan (Labusel) dan polsek jajaran…

56 tahun ago

Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak Resmi Jabat Kapolrestabes Medan

koranmonitor - MEDAN | Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, memimpin upacara serah terima…

56 tahun ago

PT LNK Tegaskan Tak Akan Penuhi Tuntutan Warga Bukit Malintang: Tidak Berdasar Hukum

koranmonitor - LANGKAT | PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) menegaskan tidak akan memenuhi tuntutan ganti…

56 tahun ago

Target PAD Kota Binjai Tak Capai, Diduga Miliaran Rupiah Pajak Restoran Bocor, APH Diminta Dalami

koranmonitor - BINJAI | Kota Binjai diguncang temuan mengejutkan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan…

56 tahun ago

Indonesia Kalah Tipis 2-3 dari Arab Saudi, Diwarnai Tiga Pinalti

koranmonitor - JAKARTA | Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor tipis 2-3…

56 tahun ago

Triwulan Akhir 2025, Bapenda Medan Terus Optimalkan Pendapatan Pajak Daerah

koranmonitor - MEDAN | Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan, mencatat Januari hingga 30 September…

56 tahun ago