EKONOMI

Mudik Dilarang, IPOMI: Market Kami Hilang 80 Persen

JAKARTA-koranmonitor | Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani menilai pemerintah harusnya berkoordinasi terlebih dahulu dengan para pemangku kepentingan transportasi, sebelum memutuskan untuk melarang mudik.

Menurutnya hal ini penting untuk melihat seberapa efektif kebijakan tersebut, sekaligus mencari opsi kebijakan yang dapat meminimalisir dampak negatif bagi dunia usaha.

“Market kami yang hilang 80 persen, bahkan ada yang 100 persen di angkutan pariwisata. Sampai hari ini AKAP (antar kota antar provinsi) itu kami baru kembali pulih sekitar 30-40 persen,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com Sabtu (27/3/2021).

Terlebih, di tengah kondisi perusahaan otobus yang masih mengalami tekanan hingga sekarang, bantuan yang digelontorkan pemerintah baik dalam bentuk insentif pajak, hingga restrukturisasi kredit sangat sulit diakses.

“Stimulus yang diberikan pemerintah POJK 11 enggak bisa kami manfaatkan, pajak enggak bisa dapat kemudahan. Kami laporkan rugi malah diperiksa. Mereka para pratama seperti memiliki target masing-masing kan, jadi kami telan semua pil pahit ini,” jelasnya.

Menurut Lesani, berkaca dari tahun lalu, larangan mudik tak efektif untuk menahan pergerakan orang dan menekan angka kasus baru Covid-19.

Terbukti kendaraan yang meninggalkan Jakarta tetap meningkat jelang lebaran dan orang memilih berpindah dari transportasi umum berizin ke travel ilegal.

“Selayaknya lah pemerintah melihat apa yang terjadi 2020. Masyarakat enggak boleh mudik, tapi mereka tetap melakukannya dengan kendaraan yang tidak terdeteksi, seperti travel pribadi dan lain-lain,” terangnya.

Ia juga prihatin dengan sikap pemerintah yang terkesan plin-plan terkait larangan mudik. Sebab, sebelumnya, Menteri Perhubungan sudah mengatakan bahwa pemerintah tak akan melarang mudik di tahun ini.

“Kami prihatin lihat pemerintah tidak satu suara. Terutama ke Menteri Perhubungan yang tahu kondisi kami. Kami kira beliau bilang mudik tidak dilarang rambu-rambunya sudah ada,” tandasnya.

Direktur PT Gunung Harta Transport Solution I Gede Yoyok Santoso mengaku kecewa dengan perubahan kebijakan pemerintah terkait mudik. Kendati demikian, hal tersebut sudah ia antisipasi sejak awal.

Karena itu lah, tahun ini, perusahannya hanya menambah empat armada untuk melayani permintaan jelang lebaran.

“Baru empat saja kami tambahkan. Semua membaca situasi ke depan karena kan kita tahu situasinya tidak normal. Belum berani kami,” ucapnya.vh/cnnindonesia

admin

Recent Posts

Kerjasama BNN RI, Polda Sumut, Polda Aceh Sita 1,7 Ton Narkotika

koranmonitor - MEDAN | Badan Narkotika Nasional (BNN) RI melakukan pengungkapan kasus narkotika kolaboratif dengan…

56 tahun ago

Wali Kota Medan Kecewa, Kantor Lurah Baru Ladang Bambu Paling Jorok dan Tak Terawat

koranmonitor - MEDAN | Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, dibuat kecewa saat…

56 tahun ago

Polrestabes Medan Razia Capital Building, 33 Orang Dites Urine

koranmonitor - MEDAN | Tim Gabungan Polrestabes Medan melakukan razia di Tempat Hiburan Malam (THM)…

56 tahun ago

Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak Jadi Kapolrestabes Medan

koranmonitor - MEDAN | Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi dan mutasi terhadap…

56 tahun ago

Tim Gabungan TNI – Polri Gerebek Diduga Gudang Pengoplosan Gas Bersubsidi di Marelan

koranmonitor - MEDAN | Tim Gabungan Ditreskrimsus Polda Sumut bersama TNI menggerebek gudang diduga lokasi…

56 tahun ago

Barak Narkoba dan Judi Jermal 15 Digerebek, 5 Pengedar Sabu Diamankan

koranmonitor - MEDAN | Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan menggerebek sarang narkoba di Jermal 15,…

56 tahun ago