MEDAN | Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Pemerintah Singapura melakukan kerjasama. Diharapkan kerjasama terus meningkat, termasuk di bidang perdagangan.
Ke depan, produk-produk pertanian Sumut diharapkan bisa dipasarkan di negeri jiran itu.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Sumatera Utara (SlGuhsu) Edy Rahmayadi dengan Menteri Perdangangan dan Industri Singapura, Mr Chee Hong Tat, di Ruang Rapat Rudolf Pardede, Lantai 10, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Nomor 30, Medan, Kamis (15/8/2019).
“Bisa tidak jika di Singapura, kami (Pemprov Sumut) dibuatkan semacam kios, tapi semua (yang dipasarkan) produk hasil dari pertanian Sumut, nanti untuk standar produknya bisa dilakukan oleh Konsulat Singapura di Medan,” ucap Gubernur mengawali pembicaraan.
Menurut Gubernur, banyak produk pertanian Sumut yang punya potensi untuk dipasarkan di Singapura. Seperti kubis, wortel, kentang, cabai, kopi, kelapa, gambir, karet, kayu manis, lidi, minyak sawit, pinang, dan lain sebaginya.
Gubernur mengaku senang mendapat kepercayaan dari Pemerintah Singapura untuk bekerja sama, “Nanti kita sama-sama jalin kerja sama, saya tahu Singapura selangkah lebih maju, untuk itu saya harap ini bisa terealisasikan, sehingga bisa meningkatkan taraf petani di Sumut,” tambah Edy Rahmayadi.
Menteri Perdangangan dan Industri Singapura Chee Hong Tat saat diwawancarai wartawan mengaku, senang bisa disambut dengan baik oleh Gubernur Edy Rahmayadi.
“Saya sangat senang bisa bertemu dengan Bapak Edy. Saya merasa ada begitu banyak hal yang bisa kami lakukan bersama, untuk Singapura dan Sumut. Saya merasa percaya diri dan optimis bahwa saya dan Pak Edy bisa mewujudkan ikatan kerja sama yang lebih erat antara sumut dan singapura,” ucap Chee Hong.
Sepulangnya dari Indonesia, Chee Hong menyebutkan, nanti ia akan mendiskusikan kerjasama apa saja yang akan dilakukan pada para pengusaha yang berada di Singapura.KM-red